jpnn.com, PENAJAM - Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana yang digalang oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) harus menjalin sinergitas dengan pihak lain.
Ketua Bidang IV Kesehatan Keluarga dan Lingkunngan TP PKK Pusat Safriati Safrizal mengatakan sinergitas diperlukan agar program dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.
BACA JUGA: Jelang Idulfitri, TP PKK Kota Bekasi Gelar Bazar Daging dan Minyak Goreng Murah
"Jalin sinergitas dalam membangun komitmen dan pemahaman bersama gerakan keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana," kata Safriati dalam keterangannya, Jumat (16/9).
Sinergitas perlu dijalin oleh seluruh TP PKK di setiap jenjang, baik dari tingkat nasional maupun hingga tingkat kabupaten/kota.
BACA JUGA: TP PKK Pusat Sudah Salurkan 10 Ribu Paket Sembako ke Daerah-daerah ini
Jalinan sinergitas juga harus meliputi semua pihak, dari kementerian/lembaga pemerintah hingga organisasi perangkat daerah, maupun dengan pihak swasta.
"Tidak hanya TP PKK ataupun Pokja IV, tetapi seluruh pihak lain yang bekerja sama," tuturnya.
BACA JUGA: TP PKK Pusat Kalsel Rilis Gerakan Keluarga Sehat dan Tangguh Hadapi Pandemi
Hal itu tercermin dalam rangkaian kegiatan Rakornas Pokja IV TP PKK di Titik Nol Ibu Kota Negara Nusantara.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Penajam Paser Utara yang bersinergi dengan Direktorat Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, melalui gelaran atraksi simulasi penanganan kebakaran tingkat rumah tangga dan mitigasi bencana.
Selain itu, rakornas juga melibatkan pihak swasta dari dunia usaha, melalui dukungan dalam pemberian bantuan kepada masyarakat.
Bantuan berupa 1 set Bed Obgyn, 1 set Alat Instrumen Persalinan, 80 paket bantuan makanan sehat, 1 set Antropometri, 5 set tempat cuci tangan, 50 set Tas Siaga Bencana, 10 tabung APAR, serta 300 paket bantuan makanan sehat untuk bayi/balita, dan 300 paket bantuan makanan sehat untuk lansia. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh