jpnn.com, SINGAPORE - Dua wakil Indonesia Jonatan Christie dan Fitriani berbeda nasib di babak pertama Singapore Open 2019, Rabu (10/4) siang WIB. Jonatan melaju ke 16 Besar sementara Fitriani gugur.
Jojo, panggilan Jonatan, mengalahkan Khosit Phetpradab (Thailand) 21-18, 19-21, 21-18.
BACA JUGA: Fajar / Rian jadi Ganda Putra Terakhir yang Tembus 16 Besar Singapore Open 2019
“Puji Tuhan saya bisa melewati babak pertama ini. Cukup ketat juga, saya masih penyesuaian lapangan, karena di sini anginnya juga agak membingungkan. Karena beberapa kali bola berhenti terus agak maju gitu,” kata Jojo seperti dikutip dari Badminton Indonesia.
Tunggal putra ranking delapan dunia ini mengaku penampilannya kali ini belum maksimal. Dia masih beradaptasi dengan kondisi lapangan. Jojo mengatakan masih banyak melakukan kesalahan sendiri yang menguntungkan lawan.
BACA JUGA: Menang Perang Saudara, Ahsan / Hendra Jumpa Lee Yong Dae / Kim Gi Jung di 16 Besar
(Bacalah: Fajar / Rian jadi Ganda Putra Terakhir yang Tembus 16 Besar Singapore Open 2019)
“Saya bermain kurang sabar, mau buru-buru menyerang dan mematikan. Sebaliknya Khosit tinggal defend aja, dia banyak dapat poin dari kesalahan saya sendiri. Saya merasa hari ini belum bermain maksimal,” ujar Jojo.
BACA JUGA: Menang Rubber Game, Minions Akui Kesulitan Ladeni Berry / Hardianto
Di babak dua, Jojo akan berhadapan dengan Lee Zii Jia (Malaysia). Jonatan punya catatan yang meyakinkan atas lawannya tersebut, dengan mengantongi angka 3-0. Terakhir mereka bertemu di Swiss Open 2019.
Sementara itu dari sektor tunggal putri, Indonesia harus kehilangan Fitriani di babak pertama. Fitriani gagal mengatasi Ratchanok Intanon (Thailand) dan kalah 18-21, 14-21.
“Di game pertama saya berusaha mengontrol permainan dan melewati bola dari badannya dia. Karena bola-bola dia kan jahat banget, tajam-tajam dan nggak kelihatan. Jadi kalau pas bola tanggung saya harus lebih siap aja. Saya juga berusaha melari-larikan dia. Tapi terus dia mencoba buat menyerang dan saya jadi terbawa polanya dia. Tadi banyak bola saya yang nggak pas waktu game kedua. Jadi saya banyak ketekan sama dia,” tutur Fitriani.
“Pukulan dia enggak kelihatan, jadi otomatis kaki saya harus bisa lebih siap. Lebih tahan di lapangan dan lebih safe, enggak banyak melakukan kesalahan sendiri. Saya juga belajar dari variasi bola dia,” katanya. (bi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pukul Teman Sendiri, Minions Tembus 16 Besar Singapore Open
Redaktur & Reporter : Adek