Singapore Open Dibatalkan, Pebulu tangkis Gloria Sebut Tak Adil

Kamis, 13 Mei 2021 – 21:09 WIB
Ganda campuran Indonesia Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja saat bertanding di All England Open 2020 di Arena Birmingham, Inggris. (PBSI)

jpnn.com, JAKARTA - Pebulu tangkis ganda campuran Gloria Emanuelle Widjaja pasrah dengan keputusan BWF.

Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF) membatalkan turnamen Singapore Open karena situasi pandemi COVID-19 yang masih mengkhawatirkan.

BACA JUGA: Pernyataan Ozil dan Mohamed Salah Soal Palestina, Sangat Menyentuh!

Gloria memaklumi keputusan tersebut, karena nyatanya situasi masih dalam keadaan yang tidak menentu.

"Jujur saya lebih berserah dengan apa yang terjadi. Masalahnya memang keadaan yang tidak pasti dan tidak jelas, ini menyangkut kesehatan seluruh pihak," kata Gloria sebagaimana keterarangan tertulis PBSI yang diterima.

BACA JUGA: Juventus Berjuang Mati-matian Demi Tiket Liga Champions

Kendati begitu, atlet yang berpasangan dengan Hafiz Faizal ini menilai keputusan yang dikeluarkan BWF merupakan sikap yang tidak adil, terutama bagi pebulu tangkis di kawasan Asia yang terdampak.

Akibat pembatalan ini, Hafiz/Gloria gagal meraih kesempatan mengamankan tiket ke Olimpiade Tokyo setelah sebelumnya tergeser dari peringkat delapan ke sembilan.

BACA JUGA: Pioli Puji Bek Sayap Milan Setinggi Langit, Sebut Soal Terbaik di Dunia

Singapore Open, dan Malaysia Open yang terlebih dulu dibatalkan, menjadi dua turnamen kunci bagi Hafiz/GLoria yang menentukan ganda campuran tersebut lolos kualifikasi Olimpiade.

Kekecewaan juga dirasakan pelatih ganda campuran Pelatnas Cipayung, Richard Mainaky, dengan menyebut kedua pembatalan tersebut adalah kerugian besar bagi anak didiknya.

"Saya anggap BWF tidak adil. Seharusnya kejuaraan Eropa silahkan berjalan, tapi jangan dimasukan sebagai kualifikasi Olimpiade Tokyo. Jelas ini tidak adil karena hanya menguntungkan atlet Eropa," Richard menegaskan.

Ia pun mendukung jika PBSI melakukan diskusi dengan BWF agar dilakukan penyesuaian atau perubahan kembali. Harapannya BWF bisa mengambil kebijakan dan keputusan yang adil bagi seluruh atlet.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler