Singapura Bekukan Dua Rekening Terlibat Skandal 1MDB

Rabu, 22 Juli 2015 – 21:57 WIB

jpnn.com - SINGAPURA - Skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) membuat Singapura ikut sibuk. Sebab, negara tetangga Malaysia itu sudah berjanji mendukung penyelidikan dan bekerja sama dalam setiap investigasi yang tengah berlangsung. Rabu (22/7) Singapura menepati janjinya. 

Kepolisian Singapura alias Singapore Police Force (SPF) membekukan dua rekening bank yang diduga kuat terlibat dalam skandal korupsi 1MDB. Tidak ada keterangan secara terperinci tentang dua rekening bank itu. SPF tidak menerangkan jenis rekening tersebut, perorangan atau korporasi. Selain itu, SPF tidak menjabarkan nama atau identitas pemilik rekening yang kini sudah dibekukan tersebut.

BACA JUGA: Mahasiswi Kedokteran Ini Bius Teman Kencan Lalu Kuras Isi ATM dan Kartu Kredit

"Singapura terus mendukung dan melanjutkan kerja sama yang sudah terjalin (dengan Malaysia). Kami akan menginformasikan segala hal yang berkaitan dengan penyelidikan tanpa mengabaikan hukum dan peraturan internasional yang berlaku," terang Unit Kejahatan Finansial SPF dalam pernyataan tertulisnya. Saat ini, SPF fokus pada dugaan pencucian uang yang mungkin 1MDB lakukan di Singapura.
 
Tentang pembekuan dua rekening yang terkait dengan skandal korupsi 1MDB tersebut, sebenarnya SPF melakukannya sejak 15 Juli. Tepatnya, sepekan setelah Otoritas Moneter Singapura alias MAS berjanji membantu Malaysia dalam penyelidikan skandal itu. Termasuk memberitahukan segala informasi yang berkaitan dengan penyelidikan. 
 
"Sesuai dengan hukum pidana yang berlaku di negara ini, kami menerbitkan surat perintah pembekuan dua rekening itu pada 15 Juli lalu," terang SPF. 
Kabarnya, salah satu rekening yang dibekukan tersebut terdaftar pada Bank BSI Singapura. BSI yang merupakan kependekan dari Banca della Svizzera Italiana adalah salah satu bank swasta Swiss yang fokus pada pengelolaan aset nasabah. 

Awal bulan ini, Malaysia melaporkan, 1MDB mendapat aliran dana USD 1,1 miliar (sekitar Rp 14,74 triliun) dari Kepulauan Cayman. Sebelum mencapai rekening tujuan di Negeri Petronas, dana tersebut parkir di Bank BSI Singapura. Dari Negeri Merlion, dana yang tidak sedikit itu ditransfer ke sejumlah rekening milik Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak.

BACA JUGA: Astaga, Bocah Perempuan Ini Lebih Suka Makan Pasir, Plastik dan Makanan Anjing

Pada 3 Juli lalu, Wall Street Journal melaporkan, sekitar USD 700 juta (sekitar Rp 9,38 triliun) dari dana segar itu bermuara ke rekening Najib. Ketika media ramai memberitakan hal tersebut, kepala pemerintahan Malaysia itu membantah. Dia menuding lawan politiknya sengaja berkonspirasi untuk menjatuhkan pamornya. 1MDB pun membantah laporan tersebut. 

Sejauh ini, Malaysia membekukan enam rekening bank. Namun, tidak ada satu rekening pun yang terdaftar sebagai milik Najib. Wall Street Journal melaporkan, politikus 61 tahun itu menutup dua rekening pribadinya di AmBank sebelum skandal korupsi tersebut mencuat. Salah satu rekening ditutup pada 30 Agustus 2013, sekitar sepekan setelah suntikan dana dia terima. (AP/AFP/hep/c23/ami)

BACA JUGA: Dokter Berusia 71 Tahun Ini Divonis 10 Bulan Penjara karena Raba Payudara Pasien

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow! Peretas Ancam Bongkar Identitas Para Peselingkuh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler