SINGAPURA - Hari ini kabut asap tebal yang berasal dari kebakaran hutan di Sumatera kembali menyelimuti Singapura. Akibatnya, polusi di negara yang dikenal bersih itu meningkat tajam dan diperkirakan terus memburuk.
Berdasarkan laporan agensi lingkungan hidup Singapura, NEA, tingkat polusi udara sejak siang tadi sudah melampaui batas "tidak sehat". Pada level ini warga biasanya akan mulai mengalami gangguan kesehatan.
"Biasanya masalahnya iritasi tengggorokan, iritasi mata, batuk dan kesulitan bernafas," ujar dokter spesialis pernafasan Rumah Sakit Mount Elizabeth, Ong Kian Chung seperti dikutip dari Skynews, Senin (17/6).
Sebanyak 138 titik panas yang diduga sebagai kebakaran hutan di wilayah Pulau Sumatera terpantau oleh NEA pada hari Minggu (16/6) lalu. Asap dari kebakaran hutan itu terbawa angin ke wilayah Singapura dan Malaysia.
Sementara itu di Malaysia, polusi akibat kabut asap paling parah terjadi di wilayah negara bagian Pahang, Trengganu dan Malaka. Di ibu kota Kuala lumpur, tingkat polusi juga meningkat tetapi masih dalam ambang batas normal.
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak melalui akun Facebook mengimbau warganya untuk waspada. Menurutnya, situasi masih akan memburuk beberapa hari ke depan seiring dengan masih kencangnya hembusan angin dari wilayah Sumatera.
"Harap kurangi kegiatan di luar ruangan dan banyak-banyak minum air putih selama masa ini. Kesehatan harus menjadi prioritas nomor satu untuk semuanya," tulis Najib dalam akun Facebook miliknya. (dil/jpnn)
Berdasarkan laporan agensi lingkungan hidup Singapura, NEA, tingkat polusi udara sejak siang tadi sudah melampaui batas "tidak sehat". Pada level ini warga biasanya akan mulai mengalami gangguan kesehatan.
"Biasanya masalahnya iritasi tengggorokan, iritasi mata, batuk dan kesulitan bernafas," ujar dokter spesialis pernafasan Rumah Sakit Mount Elizabeth, Ong Kian Chung seperti dikutip dari Skynews, Senin (17/6).
Sebanyak 138 titik panas yang diduga sebagai kebakaran hutan di wilayah Pulau Sumatera terpantau oleh NEA pada hari Minggu (16/6) lalu. Asap dari kebakaran hutan itu terbawa angin ke wilayah Singapura dan Malaysia.
Sementara itu di Malaysia, polusi akibat kabut asap paling parah terjadi di wilayah negara bagian Pahang, Trengganu dan Malaka. Di ibu kota Kuala lumpur, tingkat polusi juga meningkat tetapi masih dalam ambang batas normal.
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak melalui akun Facebook mengimbau warganya untuk waspada. Menurutnya, situasi masih akan memburuk beberapa hari ke depan seiring dengan masih kencangnya hembusan angin dari wilayah Sumatera.
"Harap kurangi kegiatan di luar ruangan dan banyak-banyak minum air putih selama masa ini. Kesehatan harus menjadi prioritas nomor satu untuk semuanya," tulis Najib dalam akun Facebook miliknya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alliance Bank Tawarkan Kredit Pembelian Panel Surya Rumah Tangga
Redaktur : Tim Redaksi