Sinyal Kuning Tiga Stadion

Senin, 25 November 2013 – 05:17 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Tim verifikasi PSSI baru akan memulai tugasnya terjun langsung ke daerah-daerah untuk menilai kelayakan stadion calon venue pertandingan Indonesia Super League (ISL), hari ini. Dimulai dari Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, dan diakhiri di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, nasib keikut sertaan klub-klub dipertaruhkan.

Dari 19 nama stadion yang bakal dikunjungi tim verifikasi tersebut, setidaknya ada tiga stadion yang bakal waswas dengan penilaian tim verifikasi PSSI. Itu tidak terlepas dari kesiapan stadion tersebut, baik dari sisi infrastruktur utama dalam hal ini lapangan ataupun sarana pendukung yang lain.

BACA JUGA: Pengalaman Pertama Sergio

Ketiga stadion tersebut antara lain Stadion Parikesit atau Stadion Persiba di Balikpapan. Lalu, ada markas sementara PSM Makassar di Stadion Gelora Mandiri, Parepare. Kemudian, stadion terakhir yang masih berstatus waspada dan belum tentu layak menjadi venue pertandingan di ISL adalah Stadion Ahmad Yani, Sumenep.

Dua nama terakhir yang disebut menjadi yang paling berat. Pasalnya, kedua stadion itu belum punya aspek pendukung paling utama selain rumput stadion sesuai standart, yaitu tersedianya lampu penerangan sesuai standart minimal dari PSSI, dengan kapasitas antara 800 sampai 1000 luks.

BACA JUGA: Juve Kudeta Roma di Puncak Klasemen

Dalam posisi ini, PSM Makassar yang paling terjepit. Di satu sisi, manajemen masih belum ada titik temu dengan pihak Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS) selaku pihak pengelola stadion Andi Mattalatta atau Mattoangin. Menggunakan stadion Gelora Mandiri (SGM) Parepare pun PSM harus mengeluarkan banyak biaya.

CEO PT Pagolonia Sulawesi Mandiri (PT PSM) Rully Habibie mengungkapkan, pihaknya telah meminta bantuan ke pihak Pemerintah Kabupaten Parepare untuk penambahan fasilitas tersebut. Di samping itu, manajemen PSM masih berusaha untuk mencari jalan tengah agar bisa kembali memakai Mattoangin yang tentunya sudah sesuai dengan standart PSSI.

BACA JUGA: Tampil Antiklimaks, Sony Gagal Juara

"Keseluruhan, stadion di Parepare memang sudah hampir layak untuk pertandingan. Lampu yang jadi persoalan terbesar bagi kami, karena dasarnya di stadion itu pun sebelumnya belum ada lampunya. Selain dengan pihak pemerintah setempat, kami juga akan bicara dengan pihak suplier lampu, apakah memungkinkan untuk dapat bantuan dalam waktu cepat," ujarnya kepada Jawa Pos, Minggu (24/11)

Mattoangin dan SGM diinspeksi tim verifikasi secara beruntun antara 28 dan 29 Nopember ini. Rully menyadari peluang untuk menggunakan Parepare sebagai homebase anyarnya nanti akan berat.

Hanya, dia masih berupaya untuk meng-gol-kan dua opsi itu. "Kalau untuk opsi ketiga, pindah ke tempat lain belum kami pikirkan. Karena kami ingin dekat dengan pendukung kami," ungkapnya.

Dengan persoalan yang hampir sama, Persepam Madura United (P-MU) mungkin tetap bakal menggunakan stadion Gelora Bangkalan sebagai homebase utamanya. Sebab, penambahan dari sisi lampu penerangan stadion Ahmad Yani, Sumenep, baru diajukan ke pemerintah kabupaten setempat.

Stadion Ahmad Yani sendiri musim lalu pernah digunakan P-MU untuk pertandingan sore hari. "Stadion ini kami ajukan sebagai alternatif saja. Khawatirnya, tahun depan Gelora Bangkalan akan dipakai untuk agenda politik, sehingga kami harus memikirkan stadion lain. Intinya, kami tidak menggunakan stadion Ahmad Yani kalau tidak dalam keadaan terpaksa," jelas manajer P-MU, Achsanul Qosasi. (ren)

BACA ARTIKEL LAINNYA... City Beri Tottenham Kekalahan Terburuk setelah 16 Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler