jpnn.com, MALANG - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko makin getol menemui para petani. Apalagi peraih Adhi Makayasa dari Akademi Militer (Akmil) angkatan 1981 itu kini memimpin Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Beberapa waktu lalu Moeldoko bersafari di Jawa Timur untuk menemui para petani. Rabu lalu (27/8), Moeldoko menyambangi petani di Desa Pontang, Ambulu, Jember untuk menyosialisasikan padi varietas M400.
BACA JUGA: Film PKI Jadi Polemik, Ini Pesan Moeldoko untuk Prajurit TNI
Mantan tentara kelahiran Kediri, Jawa Timur itu pun punya alasan tersendiri sehingga memilih getol menemui petani ketimbang sibuk di politik. Moeldoko berbicara blakblakan soal rutinitasnya menemui para petani saat menyampaikan orasi ilmiah di hadapan ratusan mahasiswa Politeknik Kota Malang, Kamis (28/9).
“Kalau semua seperti sekarang berpikiran politik, maka siapa yang memikirkan nasib petani? Saya lebih tertarik bagaimana nasib petani bisa kita tingkatkan,” ujarnya yang langsung ditimpali tepuk tangan.
BACA JUGA: Hanura Usung Anak Alex Noerdin di Pilgub Sumsel 2018
Moeldoko menambahkan, dirinya selalu menyemangati petani di lapangan. Pria kelahiran 8 Juli 1957 itu tak mau petani terus lengket dengan stigma miskin.
Karena itu, Moeldoko tak sekadar menyemangati, tapi juga menawarkan solusi. Moeldoko pun menyodorkan beberapa varietas padi, antara lain M400 dan M70D.
BACA JUGA: Generasi Keenam Terancam, Mayoritas Lahan Petani HGU
Menurutnya, kedua varietas itu memiliki keunggulan masing-masing. Untuk varietas M70D adalah mempercepat masa tanam hingga panen dari 95 hari menjadi 70 hari.
Adapun untuk varietas M400 memiliki keunggulan dalam jumlah butir padi di setiap tangkainya. Moeldoko memerinci, satu tangkai padi varietas M400 bisa menghasilkan 400 butir gabah atau jauh lebih banyak ketimbang jenis lain yang hanya 270-300 butir.
"Saya katakan tidak ada lagi petani yang berpikir miskin, kalian petani harus menjadi kaya. Bagaimana caranya, ikuti teknologi yang kami kembangkan,” tutur anggota Dewan Pembina Partai Hanura itu.
Langkah Moeldoko yang getol menemui dan menyemangati petani pun mendapat pujian dari mantan Wali Kota Malang Peni Suparto yang hadir dalam orasi ilmiah itu. Peni menilai Moeldoko yang rajin menemui petani menjadi bukti bahwa pensiunan TNI itu punya semangat pengabdian tiada henti.
“Artinya beliau yang sudah tidak kurang suatu apa pun masih memikirkan rakyat kecil. Itu yang saya anggap luar biasa,” ujar Peni.
“Sementara banyak pensiunan-pensiunan yang lain dari semua lini tidak ada yang berpikiran seperti itu,” imbuh Peni.
Yang juga membuat Peni kesengsem adalah kesediaan Moeldoko memberi jaminan kepada petani jika padi varietas M70D ataupun M400 mengalami anomali sampai gagal panen. “Dihantam wereng habis semuanya, petani diganti,” ujar wali kota Malang selama dua periode sejak 2003 hingga 2013 itu.(jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemuda HKTI Dorong Penelitian dan Inovasi Sektor Pertanian
Redaktur & Reporter : Antoni