AJANG penganugerahan trofi Academy Award (Oscar) ke-85 yang digelar di Dolby Theater, Hollywood, Los Angeles, Minggu (24/2) atau Senin pagi waktu Indonesia, seperti biasa diwarnai banyak kejutan. Runtuhnya dominasi Stephen Spielberg sebagai sutradara terbaik oleh sutradara berdarah Taiwan, Ang Lee lewat film "Life of Pi" merupakan kejutan tersendiri.
Demikian pula kemunculan first lady Michelle Obama lewat streaming internet untuk membacakan nominasi film terbaik yang akhirnya diraih "Argo" besutan Ben Affleck juga menjadi kejutan tersendiri.
Argo yang berkisah tentang penyelamatan 6 diplomat di Teheran pada 1979 oleh agen CIA bernama Tony Mendez, sepertinya kembali menguatkan sinyalemen bahwa juri The Academy of Motion Picture Arts and Science (AMPASS), selalu memberikan tempat tersendiri pada film yang membangkitkan rasa kebangsaan bangsa Amerika. Kejadian seperti ini sempat berlangsung manakala "The Hurt Locker" yang bercerita tentang tim penjinak ranjau di perang Irak, mengalahkan film fiksi ilmiah "Avatar" pada pemilihan Oscar tahun 2010.

Terlepas dari soal proses penjurian yang selalu jadi perdebatan tiap tahun, lazimnya gelaran Oscar tetap menyisakan cerita ringan nan menarik untuk diamati. Dimulai dengan "penganugerahan" artis berbusana terburuk dan teraneh versi situs hiburan, situs hollywoodlife menempatkan artis Brandi Glanville sebagai artis berbusana terburuk. Gaun yang dikenakan bintang "The Real Housewives of Beverly Hills" ini lebih cocok disebut gaun payudara. 

Bagaimana tidak, keanggunan mantan model berusia 40 tahun ini saat berjalan di karpet merah langsung berubah begitu bagian dadanya terlihat. Gaun cokelat yang diakui Brandi merupakan rancangannya sendiri itu seolah tak mampu lagi menutupi kedua payudaranya yang "tumpah" karena hanya ditutupi gaun dengan belahan sangat rendah.
Yang tak kalah membuat heboh dan juga mengeksploitasi payudara, menurut situs ini, adalah pakaian yang dikenakan Anne Hathaway. Anne yang akhirnya pulang membawa Oscar kategori artis pendukung terbaik lewat film "Les Miserables" sengaja tak mengenakan penutup dada. Alhasil dua tonjolan kecil tampak jelas terlihat.
Hollywoodlife menyindir Anne masuk nominasi Oscar bukan karena akting di film "Les Miserables" tapi "Les Nipplerables".
Beralih ke panggung. Insiden kecil tapi memalukan dialami Jennifer Lawrence selepas menerima Oscar kategori aris terbaik, atas aktingnya di film "Silver Lining Playbook".
Artis 22 tahun itu terpeleset saat hendak menerima trofi. "Jangan tepuk tangan untuk saya, karena Anda kasihan melihat saya jatuh," ucapnya menahan malu.
Meski kadang berlebihan, host Seth MacFarlene berulangkali melontarkan gurauan berbau hinaan kepada beberapa selebriti. Sebut saja kisah cinta penuh kontroversi yang tengah dijalin Rihanna dan Chris Brown. Termasuk pula hinaan pada Kristen Stewart yang tampil topless dalam film "On The Road".
Di luar arena acara, situs gosip TMZ memberitakan soal bocornya WC. Hal sepele tapi jadi gawat karena terjadi di acara sekelas Oscar. Saking banyaknya, air sampai membanjiri areal lobi. Beruntung cleaning service cepat bertindak dengan menyedot air dengan vacuum cleaner. Namun tetap saja kejadian itu jadi perhatian tersendiri. (pra/jpnn)
Demikian pula kemunculan first lady Michelle Obama lewat streaming internet untuk membacakan nominasi film terbaik yang akhirnya diraih "Argo" besutan Ben Affleck juga menjadi kejutan tersendiri.
Argo yang berkisah tentang penyelamatan 6 diplomat di Teheran pada 1979 oleh agen CIA bernama Tony Mendez, sepertinya kembali menguatkan sinyalemen bahwa juri The Academy of Motion Picture Arts and Science (AMPASS), selalu memberikan tempat tersendiri pada film yang membangkitkan rasa kebangsaan bangsa Amerika. Kejadian seperti ini sempat berlangsung manakala "The Hurt Locker" yang bercerita tentang tim penjinak ranjau di perang Irak, mengalahkan film fiksi ilmiah "Avatar" pada pemilihan Oscar tahun 2010.

Terlepas dari soal proses penjurian yang selalu jadi perdebatan tiap tahun, lazimnya gelaran Oscar tetap menyisakan cerita ringan nan menarik untuk diamati. Dimulai dengan "penganugerahan" artis berbusana terburuk dan teraneh versi situs hiburan, situs hollywoodlife menempatkan artis Brandi Glanville sebagai artis berbusana terburuk. Gaun yang dikenakan bintang "The Real Housewives of Beverly Hills" ini lebih cocok disebut gaun payudara. 

Bagaimana tidak, keanggunan mantan model berusia 40 tahun ini saat berjalan di karpet merah langsung berubah begitu bagian dadanya terlihat. Gaun cokelat yang diakui Brandi merupakan rancangannya sendiri itu seolah tak mampu lagi menutupi kedua payudaranya yang "tumpah" karena hanya ditutupi gaun dengan belahan sangat rendah.
Yang tak kalah membuat heboh dan juga mengeksploitasi payudara, menurut situs ini, adalah pakaian yang dikenakan Anne Hathaway. Anne yang akhirnya pulang membawa Oscar kategori artis pendukung terbaik lewat film "Les Miserables" sengaja tak mengenakan penutup dada. Alhasil dua tonjolan kecil tampak jelas terlihat.
Hollywoodlife menyindir Anne masuk nominasi Oscar bukan karena akting di film "Les Miserables" tapi "Les Nipplerables".
Beralih ke panggung. Insiden kecil tapi memalukan dialami Jennifer Lawrence selepas menerima Oscar kategori aris terbaik, atas aktingnya di film "Silver Lining Playbook".
Artis 22 tahun itu terpeleset saat hendak menerima trofi. "Jangan tepuk tangan untuk saya, karena Anda kasihan melihat saya jatuh," ucapnya menahan malu.
Meski kadang berlebihan, host Seth MacFarlene berulangkali melontarkan gurauan berbau hinaan kepada beberapa selebriti. Sebut saja kisah cinta penuh kontroversi yang tengah dijalin Rihanna dan Chris Brown. Termasuk pula hinaan pada Kristen Stewart yang tampil topless dalam film "On The Road".
Di luar arena acara, situs gosip TMZ memberitakan soal bocornya WC. Hal sepele tapi jadi gawat karena terjadi di acara sekelas Oscar. Saking banyaknya, air sampai membanjiri areal lobi. Beruntung cleaning service cepat bertindak dengan menyedot air dengan vacuum cleaner. Namun tetap saja kejadian itu jadi perhatian tersendiri. (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiki Amalia Gugat Balik Markus
Redaktur : Tim Redaksi