jpnn.com, JAKARTA - Band metalcore asal Wonogiri, Sisi Selatan akan meluncurkan album baru bertajuk Bhavitra pada Jumat (1/11).
Album tersebut dirilis di bawah naungan RIVE, manajemen yang mewadahi Gilga Sahid dan Gildcoustic.
BACA JUGA: Rundown JUNI Day X, Bernadya Hingga Raisa Siap Beri Kejutan
Bhavitra sekaligus menjadi tindak lanjut dari dua album Sisi Selatan sebelumnya yakni, Mengecam Ambisi (2013) dan Time (2016).
Adapun Bhavitra diambil dari bahasa Sansekerta yang memiliki makna 'tiga dunia'.
BACA JUGA: Over Each Other, Lagu Emosional dari Linkin Park
Lewat album tersebut, Sisi Selatan yang beranggotakan Ronald Hutahaean (vokal), Adi Wibowo (gitar), Harri (gitar), Rizal (bass), dan Rinno Orlando (drum) mencoba untuk bereksperimen dengan cara berkolaborasi dengan musisi nasional dari tiga genre berbeda.
Tidak hanya dari ranah metal, nama-nama yang digandeng merupakan musisi dari luar area musik bising.
BACA JUGA: Jimat Akhirnya Mempertemukan The Panturas dengan Doel Sumbang
Bhavitra yang berisi materi lintas genre itu menjadi penegas bahwa musikalitas Sisi Selatan luas, berwarna, dan kekinian.
Proses penggarapan album tersebut ternyata membutuhkan waktu sekitar enam bulan.
“Pada proses pembuatan album ini, kami lebih intens berdiskusi dari sisi proses produksi rekaman dan pembuatan video klip dengan tim RIVE," kata Adi Wibowo, gitaris Sisi Selatan, Rabu (30/10).
Dari sisi musik, album Bhavitra cukup banyak memasukkan unsur elektronik dan beberapa sentuhan string orchestra dibandingkan dengan dua album sebelumnya.
Single utama album itu yakni Kau Belum Mati bahkan menampilkan vokalis For Revenge, Boniex, serta musik yang tidak terlalu keras namun tetap energik.
"Liriknya tidak jauh dari patah hati karena Boniex sendiri memang anak emo total. Meski terdengar berbeda, kami tetap dengan tegas tidak menghilangkan unsur metalcore di dalamnya, dan kita lihat saja pasti kalian suka karena lagu ini sangat easy listening dan reff sangat gampang nyantol di telinga," beber Adi Wibowo.
Lewat album Bhavitra, Sisi Selatan ingin membuktikan bahwa para personel tidak akan berhenti berkarya.
Album Bhavitra bisa dinikmati di berbagai digital streaming platform mulai 1 November 2024, sama seperti video musik single pertama Kau Belum Mati.
Adapun Sisi Selatan terbentuk pada 2008 berdasarkan ide dari Ronald Hutahaean (vokal), Camad Rizal (bass), Troponk Harry (gitar), dan Aditya Saka (drum).
Satu tahun kemudian, Adi Wibowo (gitar) bergabung untuk melengkapi formasi Sisi Selatan dan sepakat untuk membawakan lagu-lagu bergenre metalcore dengan pengaruh dari As I Lay Dying, Lamb Of God, dll.
Pada tahun yang sama, Sisi Selatan merilis single pertama Message From Gaza secara secara mandiri bersama HEXAGRAM, yang diikuti oleh single Late Apologize.
Berselang tiga tahun, Sisi Selatan melepas album pertama bertajuk Mengecam Ambisi, lalu jadi momen Aditya Saka hengkang dan digantikan oleh Rinno Orlando.
Masih pada 2012. Ronald mengambil cuti dari Sisi Selatan untuk bekerja di luar negeri. Posisinya digantikan oleh Shinta Arisanti yang bertahan hingga 2014 dan menghasilkan lagu bertajuk My Way.
Sisi Selatan merilis album kedua, Time pada 2015. Pada tahun berikutnya, band tersebut secara bertahap melepas sejumlah single, antara lain Silent (2019), Rats (2023), dan Hilang (2024) sebelum akhirnya meluncurkan album ketiga, Bhavitra.
Sisi selatan telah melalui berbagai tahap dan tur selama perjalanan musik. Mulai dari panggung pensi/perpisahan SMA/SMK di Solo Raya, acara streaming seperti DCDC dan GVFI, hingga festival bergengsi termasuk Rock in Solo, Hellprint, Jakcloth, JogjaROCKarta, Hammersonic, Wonogiri Fest, Rockamination, dan lainnya.
"Kami telah menjelajahi festival di beberapa kota di Indonesia, tur bersama teman-teman band dari dalam dan luar kota seperti For Revenge, Closehead, Salahudin Al Ayubi, Save All Day, Law Raider, dan lain-lain," tutup Sisi Selatan, yang memiliki basis penggemar militan bernama Metalliar. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra