Sistem One Way di Tol Trans Jawa, Bus yang Hendak Balik ke Jakarta Bisa Terhambat?

Senin, 20 Mei 2019 – 04:12 WIB
Kemacetan di jalan tol. Foto: Radar Cirebon/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Arus mudik Lebaran 2019 lewat jalur darat diprediksi meningkat seiring dengan tersambungnya tol Trans Jawa. Dibutuhkan pengelolaan yang matang agar perjalanan tetap nyaman dan aman.

---

BACA JUGA: Pertamina Tambah 112 Titik Layanan BBM di Jalur Tol Trans Jawa Selama Mudik

SEMBILAN tahun Andi Purwanto melewatkan Lebaran bersama keluarga di Ambarawa, Kabupaten Semarang. Dia harus membawa penumpang dari Jakarta menuju Bima, Nusa Tenggara Barat. Pergi dan pulang. Itu menjadi tugasnya sebagai sopir bus PO Safari Dharma Raya.

”Gimana lagi, sudah tugasnya. Setidaknya nanti waktu pulang ke rumah bisa bawa sesuatu untuk anak-istri. Ya, kebutuhan,” ucap Andi kepada Jawa Pos di garasi bus, Sabtu (18/5).

BACA JUGA: Tiket Mudik Lebaran Kereta Api Baru Terjual 59 Persen

Stres, jenuh, dan lelah kerap dirasakan Andi. Apalagi saat menghadapi kemacetan. Namun, tugasnya ialah melayani penumpang dan memberikan kenyamanan selama perjalanan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, bus tetap menjadi alternatif bagi pemudik yang tidak menggunakan kendaraan pribadi. Atau bagi mereka yang tidak kebagian tiket kereta api. Terlebih saat harga tiket pesawat dirasa mahal oleh sebagian besar masyarakat.

BACA JUGA: Tiga Bocah SMP Tertangkap Curi Besi Pembatas Tol Trans - Jawa

BACA JUGA: Bagi yang Hendak Ikut Aksi 22 Mei, Simak Pendapat Pakar Hukum Islam Ini

Apalagi, ada pengalaman baru yang dirasakan pemudik dengan tujuan Jateng dan Jatim yang lewat jalur darat. Yakni, tol Trans Jawa telah tersambung dari Jakarta hingga Probolinggo. Namun, melewati tol tetap harus berkonsentrasi. Jangan terlena dengan kondisi jalan yang mulus.

”Kemarin (Jumat, 17/5, Red) saya baru pulang dari Denpasar. Di beberapa ruas tol masih ada yang diperbaiki. Semoga seminggu sebelum Lebaran semua sudah selesai,” kata Andi.

Selain bus umum, program mudik gratis makin diminati masyarakat. Mereka tidak perlu capek-capek berkendara sendiri. Terutama yang biasa mudik dengan sepeda motor.

Setiap tahun sejumlah instansi menyediakan program mudik gratis bagi masyarakat. Selain instansi pemerintah, perusahaan swasta tidak ingin ketinggalan. Astra Honda Motor, misalnya, tahun ini kembali menggelar Mudik dan Balik Bareng Honda (MBBH).

AHM menyiapkan 63 bus eksekutif untuk mengantarkan pemudik dengan rute Jakarta–Jogjakarta, Jakarta–Semarang, dan Jakarta–Solo. Sepeda motor para pemudik diangkut dengan menggunakan 29 truk menuju tiga kota tujuan tersebut.

”Diperkirakan, total tahun ini kami memberangkatkan 2.700 pemudik dan mengangkut 1.000 sepeda motor menuju kampung halaman,” ungkap General Manager Honda Customer Care Center AHM Istiyani Susriyati.

Kuota mudik gratis dengan bus yang disiapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga laris manis. Sebanyak 970 bus yang disediakan telah terisi 100 persen.

”Saya sedang upayakan penambahan kuota lagi karena prinsip kami tidak ada lagi masyarakat yang mudik dengan sepeda motor,” tutur Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi Jumat lalu.

Budi menjelaskan, tahun ini jumlah pendaftar mudik gratis dengan sepeda motor naik 76 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Dia pun mengajak kementerian maupun pihak swasta menyelenggarakan mudik gratis serupa.

Tersambungnya tol Trans Jawa diperkirakan meningkatkan jumlah pemudik yang memanfaatkan jalan bebas hambatan. Karena itu, Budi menyatakan bahwa koordinasi dengan pihak-pihak terkait perlu lebih intensif dalam menyiapkan angkutan Lebaran tahun ini.

Salah satunya fasilitas rest area. Menurut Budi, saat peak season, layanan tempat istirahat tersebut sangat mungkin tidak cukup. Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemda di sekitar exit toll untuk menyediakan rest area di luar tol.

Sementara itu, penggunaan rest area yang telah ada mesti dioptimalkan. ”Rest area ditata untuk meminimalkan adanya hambatan kemacetan dengan membuat zonasi,” ujar Budi. Misalnya jalur untuk mengisi bensin, untuk kendaraan besar, maupun untuk kendaraan kecil.

Ditjen Perhubungan Darat sudah berkoordinasi dengan Korlantas Polri. Sistem contraflow dan one way menjadi senjata untuk mengatasi kepadatan di tol.

”Perhatian saya bukan bagaimana one way-nya dilakukan, melainkan dampak seperti yang dipertanyakan Organda. Apakah nanti bus yang akan kembali ke Jakarta bisa terhambat,” ungkapnya.

Sistem one way rencananya dilaksanakan empat hari. Namun, itu sangat situasional. Bergantung hasil pengamatan oleh kepolisian. ”Yang harus diantisipasi adalah aspek keselamatan dan keamanan. Kalau sudah mengemudi jauh, pastikan beristirahat,” pesan Budi.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menerangkan, hingga saat ini Korlantas masih melakukan peninjauan sepanjang jalan tol untuk mempelajari penerapan berbagai rekayasa jalan.

Jasa Marga sebagai pengelola tol telah menyiagakan ratusan petugas untuk memastikan gerbang-gerbang tol utama mampu beroperasi penuh. Misalnya gerbang tol (GT) Cikampek Utama, GT Kalikangkung, GT Banyumanik, dan GT Kejapanan Utama. Titik macet lain yang wajib diwaspadai adalah tempat istirahat dan pelayanan (TIP) serta titik transaksi GT.

Menurut Dirut PT Jasa Marga Desi Arryani, saat puncak mudik, banyak TIP yang kapasitasnya tidak mampu menampung jumlah pemudik. Namun, masyarakat tetap nekat masuk ke rest area.

BACA JUGA: Pesan BPN Prabowo – Sandi untuk Masyarakat yang Akan Ikut Aksi 22 Mei

”Tak sedikit pula masyarakat yang nekat berhenti di bahu jalan bila petugas memutuskan untuk menutup rest area saat penuh,” ucapnya.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Perikesit menegaskan, setiap badan usaha jalan tol (BUJT) harus memiliki layanan yang prima saat arus mudik. Tidak boleh lagi ditemukan toilet yang kotor, mampet, atau toilet yang berbayar. Itu adalah bagian dari item pelayanan yang harus dipenuhi tiap-tiap BUJT. (han/agf/tau/idr/lyn/c9/fal)

Potensi Kemacetan Tol Trans-Jawa Terjadi di...

GT Merak

GT Cikampek

GT Cigombong

Jembatan Kaligawe (menuju pantura Demak)

GT Colomadu

GT Ngawi

Lokasi rawan macet di Jawa Timur

Simpang empat Mengkreng

Simpang Kertosono

Duduksampeyan

Viaduk Gempol

Alun-Alun Bangil

Perlintasan KA Bagor

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalan Tol Pandaan - Malang Diresmikan, Kini Arus Mobilisasi Barang dan Jasa jadi Lebih Efisien


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler