Sistem Reproduksi jadi Materi Pelajaran SLB

Rabu, 29 September 2010 – 17:57 WIB
JAKARTA— Kemendiknas memberikan perhatian yang besar terhadap pendidikan di Sekolah Luar BiasaIni dibuktikan dengan diluncurkannya Program Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja Tunanetra dan Tunarungu

BACA JUGA: Wow, Puteri Persahabatan Usulkan Tes Keperjakaan



Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengatakan program yang bernama MAJU (Media Kesehatan Reproduksi Remaja Tunarungu) dan Langkah Pastiku ini ditujukan bagi peserta didik sekolah menengah pertama luar biasa A (tunanetra) dan B (tunarungu)


“Dalam menjalankan program pendidikan kesehatan ini juga  memanfaatkan media komputer dan buku digital,” ungkap Mendiknas di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Rabu (29/9).

Mantan Menteri Komunikasi dan Informasi ini menjelaskan, pengembangan Modul MAJU dan Langkah Pastiku ini dilatarbelakangi oleh pandangan bahwa remaja tunarungu dan tunanetra memiliki hak yang sama dengan remaja lainnya untuk mendapatkan akses informasi dan layanan kesehatan reproduksi.

“Mereka berhak untuk dilindungi dan melindungi diri mereka dari resiko pelecehan dan kekerasan seksual, kehamilan yang tidak diinginkan, penularan IMS dan HIV/AIDS,” imbuhnya.

Selain itu modul yang telah disiapkan, lanjut Mendiknas, dirancang dalam 15 bab materi pengajaran dengan mengintegrasikan pendekatan hak azazi manusia, perkembangan remaja, dan komunikasi perubahan perilaku.

Lebih jauh Mendiknas menambahkan, setiap orang memiliki hak dasar yang sama terhadap pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan-kebutuhan dasar yang melekat pada setiap insan

BACA JUGA: Komite III DPD: Hentikan Wacana Tes Keperawanan

Hak reproduksi, kata Mendiknas, juga menjadi hak azazi dari setiap warga bangsa ini.

"Pendidikan kesehatan tentang reproduksi juga demikian
Pemerintah, kita semua, memiliki  kewajiban untuk memberikan layanan dan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan reproduksi itu," katanya.

Dengan begitu, Mendiknas mendorong agar di setiap sekolah dan lembaga ada tempat penyuluhan mengenai pentingnya kesehatan reproduksi

BACA JUGA: 62 Persen Siswi SMP Tak Perawan

Mendiknas juga meminta agar dikembangkan media pembelajaran bagi siswa yang memiliki keterbatasan"Kembangkan media yang sejalan, complience, agar mereka bisa menangkap substansi dari pendidikan kesehatan reproduksi," ujarnya. (cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tesnya Hanya dengan Wawancara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler