JAKARTA - Kebijakan baru segera diambil untuk mengurai karut marut pelayanan haji oleh Kementerian Agama (Kemenag), terutama bagi jamaah haji khususBelajar dari kesalahan, pemerintah kini sedang menyusun mekanisme baru sistem transit jamaah haji nonkuota agar problem haji telantar tidak lagi menjadi kendala di masa mendatang
BACA JUGA: Obama: RI-AS Bisa Jembatani Barat-Islam
"Ini menyikapi tajamnya sorotan media dan bentuk pertanggungjawaban kami sebagai lembaga negara yang membidangi haji dan umrah," ujar Sekretaris Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Abdul Ghafur Djawahir di Jakarta, Selasa (9/11)
Ghafur mengatakan, transit penerbangan oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) direvisi terkait laporan dari calon jamaah haji (calhaj) khusus yang merasa ditelantarkan
BACA JUGA: Obama: Bakso, Kerupuk, Nasi Goreng Enak Semua
Laporan terbaru bahkan menyebutkan jika perjalanan ke Arab Saudi sampai memakan waktu 30 jamBACA JUGA: Perkuat Kerjasama Energi hingga Pendidikan
"Selama ini memang belum ada aturan menyangkut jumlah transit yang dilakukan oleh BPIH Khusus terhadap jemaah hajinyaSebab itu kami akan mengatur berapa kali transit yang diperbolehkan," kata Ghafur
Ghafur merekomendasikan agar jamaah haji khusus menuntut perusahaan tersebut jika memang merasa dirugikanKemenag mengimbau agar jamaah meneliti secara detail kesepakatan awal dengan PIHK terkait lokasi transit dan lama perjalanan
Ghafur mengatakan, ?kalau memang ada kesepakatan awal pemberangkatan penerbangan langsung dari Jakarta ke Jeddah, tapi kenyataannya jemaah haji tersebut harus transit tiga kali, perusahaan telah melanggar kesepakatan dengan jamaah hajinya"Jamaah boleh membawanya ke meja hijau agar biro perjalanan itu bertanggungjawab di depan hukum," kata dia
Dari Makkah dikabarkan bahwa jamaah yang diberangkatkan PIHK terus memadati Bandara King Abdul Azis JeddahHingga Selasa (9/11) siang, tercatat sudah 15 ribu atau 64 persen jamaah khusus tiba di Tanah SuciJumlah ini akan terus bertambah dalam dua hari terakhir, karena pada Rabu (10/11) pukul 24.00 ditetapkan sebagai masa akhir kedatangan jamaah haji (closing date) di Bandara King Abdul Azis
Kepala Seksi Pengawasan Penyelenggara Haji Ibadah Khusus (PIHK) Ahmad Basani menyebutkan, hari ini diperkirakan ada sekitar 3.000 jamaah haji khusus yang tiba di Tanah SuciPada hari Selasa atau hari terakhir sebelum closing date, jumlah jamaah yang akan masuk bakal lebih membeludak"Diperkirakan sebanyak 5.000 jamaah akan masuk karena memang hari puncaknya,"jelas Basani dalam pesan singkat kepada wartawan di Jakarta.
Jumlah jamaah haji khusus Indonesia tahun ini mencapai 23,5 ribu dan jamaah reguler berjumlah 197,5 ribu orangPada musim haji 2009, jumlah jamaah haji khusus sebanyak 17 ribu orang
Sesuai jadwal, pada hari ini ada 26 PIHK yang memberangkatkan jamaahJamaah terbanyak diberangkatkan oleh PT Kopindo Wisata sebanyak 263 orangPIHK lain yang memberangkatkan jamaah cukup banyak adalah PT Sahid Gema Wisata, PT Ebad Al Rahman Wisata dan PT Aida Tourindo WisataSelain melalui maskapai dalam negeri jamaah juga banyak diangkut dengan maskapai
asing seperti Emirates dan Saudi Arabian Airlines
Menurut Basani, hingga menjelang closing date, kedatangan jamaah haji khusus di King Abdul Azis tak ditemukan kendala berartiBeberapa kasus yang kerap muncul adalah justru keterlambatan kedatangan penjemput rombonganJamaah khusus terakhir yang akan tiba adalah diberangkatkan PT Diyo SibaMenurut rencana, jamaah itu baru akan berangkat dari Jakarta pada Kamis (11/11) pukul 15.35.Mereka diberangkatkan oleh Saudi Arabian Airlines sehingga tak terkendala dengan closing date(zul/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadikan Terorisme Musuh Bersama
Redaktur : Tim Redaksi