Sistem Transit Haji Nonkuota Diubah

Untuk Cegah Jamaah RI Telantar

Rabu, 10 November 2010 – 05:25 WIB

JAKARTA - Kebijakan baru segera diambil untuk mengurai karut marut pelayanan haji oleh Kementerian Agama (Kemenag), terutama bagi jamaah haji khususBelajar dari kesalahan, pemerintah kini sedang menyusun  mekanisme baru sistem transit jamaah haji nonkuota agar problem haji telantar tidak lagi menjadi kendala di masa mendatang

BACA JUGA: Obama: RI-AS Bisa Jembatani Barat-Islam


 
"Ini menyikapi tajamnya sorotan media dan bentuk pertanggungjawaban kami sebagai lembaga negara yang membidangi haji dan umrah," ujar Sekretaris Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Abdul Ghafur Djawahir di Jakarta, Selasa (9/11)

 
Ghafur mengatakan, transit penerbangan oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) direvisi terkait laporan dari calon jamaah haji (calhaj)  khusus yang merasa ditelantarkan

BACA JUGA: Obama: Bakso, Kerupuk, Nasi Goreng Enak Semua

Laporan terbaru bahkan menyebutkan  jika perjalanan ke Arab Saudi sampai memakan waktu 30 jam
Perjalanan dengan rute Jakarta-Jeddah itu ternyata dilakukan dengan tiga kali transit yakni, dari Jakarta-Kuala Lumpur-Bahrain-Jeddah

BACA JUGA: Perkuat Kerjasama Energi hingga Pendidikan


 
"Selama ini memang belum ada aturan menyangkut jumlah transit yang dilakukan oleh BPIH Khusus terhadap jemaah hajinyaSebab itu kami akan mengatur berapa kali transit yang diperbolehkan," kata Ghafur
 
Ghafur merekomendasikan agar jamaah haji khusus menuntut perusahaan tersebut jika memang merasa dirugikanKemenag mengimbau agar jamaah meneliti secara detail kesepakatan awal dengan PIHK terkait lokasi transit dan lama perjalanan
 
Ghafur mengatakan, ?kalau  memang ada kesepakatan awal pemberangkatan penerbangan langsung dari Jakarta ke Jeddah, tapi kenyataannya jemaah haji tersebut harus transit tiga kali, perusahaan telah melanggar kesepakatan dengan jamaah hajinya"Jamaah boleh membawanya ke meja hijau agar biro perjalanan itu bertanggungjawab di depan hukum," kata dia
 
Dari Makkah dikabarkan bahwa jamaah yang diberangkatkan PIHK terus memadati Bandara King Abdul Azis JeddahHingga Selasa (9/11) siang, tercatat sudah 15 ribu atau 64 persen jamaah khusus tiba di Tanah  SuciJumlah ini akan terus bertambah dalam dua hari terakhir, karena pada Rabu (10/11) pukul 24.00 ditetapkan sebagai masa akhir kedatangan jamaah haji (closing date) di Bandara King Abdul Azis
 
Kepala Seksi Pengawasan Penyelenggara Haji Ibadah Khusus (PIHK) Ahmad Basani menyebutkan, hari ini diperkirakan ada sekitar 3.000 jamaah haji khusus yang tiba di Tanah SuciPada hari Selasa atau hari terakhir sebelum closing date, jumlah jamaah yang akan masuk bakal lebih membeludak"Diperkirakan sebanyak 5.000 jamaah akan masuk karena memang hari puncaknya,"jelas Basani dalam pesan singkat kepada wartawan di Jakarta.
 
Jumlah jamaah haji khusus Indonesia tahun ini mencapai 23,5 ribu dan jamaah reguler berjumlah 197,5 ribu orangPada musim haji 2009,  jumlah jamaah haji khusus sebanyak 17 ribu orang
 
Sesuai jadwal, pada  hari ini ada 26 PIHK yang memberangkatkan jamaahJamaah terbanyak  diberangkatkan oleh PT Kopindo Wisata sebanyak 263 orangPIHK lain  yang memberangkatkan jamaah cukup banyak adalah PT Sahid Gema Wisata, PT Ebad Al Rahman Wisata dan PT Aida Tourindo WisataSelain melalui maskapai dalam negeri jamaah juga banyak diangkut dengan maskapai
asing seperti Emirates dan Saudi Arabian Airlines
 
Menurut Basani, hingga menjelang closing date, kedatangan jamaah haji khusus di King Abdul Azis tak ditemukan kendala berartiBeberapa kasus yang kerap muncul adalah justru keterlambatan kedatangan penjemput rombonganJamaah khusus terakhir yang akan tiba adalah diberangkatkan PT Diyo SibaMenurut rencana, jamaah itu baru akan berangkat dari Jakarta pada Kamis (11/11) pukul 15.35.Mereka diberangkatkan oleh Saudi Arabian Airlines sehingga tak terkendala dengan closing date(zul/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadikan Terorisme Musuh Bersama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler