Siswa SD Diusir Guru karena Tak Punya HP, Kombes Ary Fadli Memberikan Bantuan

Rabu, 08 Juni 2022 – 01:01 WIB
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli beserta istri dan rombongan berkunjung ke rumah siswi sekolah dasar berinisial MF yang diduga diusir guru karena tak memiliki hp untuk ujian. (ANTARA/R'sya R)

jpnn.com, SAMARINDA - Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli turut merasa prihatin atas kejadian yang dialami seorang siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 Samarinda Seberang, MF (10), yang diduga diusir guru dari sekolah akibat tidak memiliki handphone untuk mengikuti ujian. 

Kombes Ary Fadli didampingi istri, Ny Rani Ary Fadli, dan jajaran Polresta Samarinda mendatangi kediaman MF di Jalan Pangeran Bendahara, Gang Pertenunan, RT 02, Kelurahan Tenun, Samarinda Seberang, Selasa (7/6). 

BACA JUGA: Pemimpin Khilafatul Muslimin Masih Bisa Tersenyum Saat Ditangkap Polisi

Perwira menengah Polri itu datang untuk untuk memberikan semangat kepada MF agar mau belajar lagi dan bisa meraih prestasi. Kedatangan Kombes Ary pun mendapat sambutan hangat oleh keluarga MF.  

“Kami dari Polresta Samarinda bersama Bhayangkari mengunjungi adik kita untuk memberikan semangat dan dukungan supaya dia mau belajar lagi dan bisa berprestasi," kata Kombes Ary di Samarinda, Selasa (7/6).

BACA JUGA: Gegara Cemburu, IRT di Samarinda Bakar Diri

Tak hanya berkunjung, pihaknya juga memberikan beberapa bantuan berupa sembako, peralatan sekolah hingga handphone untuk MF agar lebih termotivasi dan menunjang kegiatan belajarnya.

"Bantuan kami ada peralatan sekolah dan juga handphone kalau memang nantinya sekolah daring karena, kan, memang terkendala itu ya. Juga ada sedikit biaya sekolah," paparnya.

BACA JUGA: Kombes Ary Fadli Turun Langsung saat Operasi Ini

Kombes Ary berharap ke depannya MF bersama dengan adik-adiknya mampu menjadi kebanggaan keluarganya sebagai generasi emas bangsa.

Sebagai informasi, kurang lebih selama setahun MF tak bersekolah diduga dikarenakan tidak memiliki HP untuk mengikuti pelajaran daring atau online.

Lalu, saat dia hendak masuk sekolah untuk mengikuti ujian, justru diduga mendapatkan perlakukan tak menyenangkan dari oknum guru, serta teman-teman sekelasnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler