jpnn.com - SEMARANG - Seorang siswa SMKN 4 Kota Semarang, Jawa Tengah, berinisial GRO menjadi korban penembakan oleh oknum polisi pada Minggu (24/11) dini hari.
Pada peristiwa di wilayah Candi Penataran Raya, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, itu GRO meninggal dunia diduga akibat luka tembak senjata api di tubuhnya.
BACA JUGA: Seorang Pelajar SMKN 4 Semarang Meninggal Dunia, Diduga Ditembak Polisi
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Dwi Subagio di Semarang, Senin (25/11), membenarkan adanya peristiwa yang menewaskan siswa yang tinggal di Kembangarum, Kota Semarang itu.
Sementara Wakil Kepala SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini, juga membenarkan informasi tentang meninggal dunia salah seorang siswanya itu
BACA JUGA: Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi, Kombes Irwan Sebut Ada Tawuran
Dia mengaku mendapa kabar duka kematian GRO justru diperoleh dari teman-teman korban.
"Kami dapat informasi dari teman-teman almarhum kemudian mengecek ke rumah tinggalnya," katanya.
BACA JUGA: Duel Tawuran di Cengkareng, MR Tewas Dibacok di Mulut, Polisi Tangkap Pelaku
Saat tiba di rumah duka, kata dia, jenazah almarhum sudah diberangkatkan ke Sragen untuk dimakamkan.
Selama menempuh pendidikan, lanjut dia, siswa Kelas XI tersebut tinggal bersama neneknya.
Sementara penyebab kematian korban, Agus belum mengetahui secara detail karena belum bertemu dengan keluarganya.
Polrestabes Semarang melakukan pra-rekonstruksi kasus dugaan penembakan yang menewaskan GRO, siswa SMKN 4 Semarang, di lokasi sekitar Manyaran hingga Ngaliyan, Selasa (26/11).
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto di sela pra-rekonstruksi, mengatakan, setidaknya terdapat tiga lokasi kejadian yang disebut bermula dari tawuran antarkelompok tersebut
"Kurang lebih ada tiga lokasi. Lokasi awal mereka berkumpul, adu fisik, hingga ke lokasi saling kejar," katanya.
Dikatakan, empat pelaku yang terlibat tawuran dihadirkan dalam pra-rekonstruksi tersebut.
Sementara lokasi penembakan, kata dia, berada di wilayah Candi Penataran Raya, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Dia menuturkan oknum polisi berinisial R yang diduga sebagai pelaku penembakan sedang dalam pemeriksaan di Paminal.
"Anggota yang melakukan upaya tindakan kepolisian harus dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya," katanya.
Menurut dia, pertanggungjawaban berupa penggunaan alat apakah sudah sesuai prosedur standar operasional.
Sebelumnya, seorang siswa kelas XI SMKN 4 Kota Semarang, berinisial GRO, dilaporkan meninggal dunia diduga akibat luka tembak senjata api di tubuhnya.
Warga Kembangarum, Kota Semarang, tersebut telah dimakamkan oleh keluarganya di Sragen pada Minggu siang.
Polisi menduga korban merupakan pelaku tawuran antargangster yang terjadi di sekitar wilayah Simongan, Semarang Barat pada Minggu (24/11) dinihari.
Polisi yang berusaha melerai peristiwa tawuran antargangster tersebut terpaksa membela diri dengan menembakkan senjata api. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu