jpnn.com - JAKARTA- Sebanyak 12 siswa SMP berhasil menorehkan prestasi gemilang pada Olimpiade Sains Junior ke-12 di Korea Selatan. Menurut Direktur Pembinaan SMP Ditjen Pendidikan Dasar Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Supriano, para pelajar SMP ini berhasil meraih 12 medali.
"Ini prestasi luar biasa dari pelajar SMP kita. Di Olimpiade Sains Junior ke-12, Korsel yang berlangsung dari 2-11 Desember, pelajar kita berhasil meraih dua medali emas, delapan medali perak dan dua medali perunggu," tutur Supriano dalam pernyataan persnya, Minggu (13/12).
BACA JUGA: Menteri Yohana: Ini Satu-satunya Di Indonesia
Lanjutnya, dalam iven tersebut, Indonesia menurunkan dua tim yang terdiri enam leader, 12 siswa dan dua pendukung teknis untuk berkompetisi.
"12 medali dari Korsel ini bagi Direktorat Pembinaan SMP Ditjen Dikdasmen Kemendikbud menjadi prestasi tambahan karena semua siswa membawa pulang medali," terangnya.
BACA JUGA: SAH, Guru Tidak Boleh Lagi Ada Kekerasan Di Sekolah, Jika Tidak Anda Bisa Berakhir Di Sini
Adapun dua pelajar SMP yang berhasil menggondol medali emas adalah Hilya Nadhira Imam dari SMPI Al Azhar 8, Kota Bekasi, Jawa Barat dan Ivander Jonathan Marella Waskito, SMP Mawar Sharon Christian School, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Dijelaskan, tahun 2015 ini perjuangan tim Indonesia cukup berat terutama dalam mengungguli negara tuan rumah maupun negara peringkat teratas di IJSO tahun 2014. Medali yang diperebutkan sebanyak 25 medali emas, 50 medali perak dan 77 medali perunggu.
BACA JUGA: Adhyaksa: Percayalah, Menyayangi Ibu Kunci Sukses Hidup Kita
IJSO di Korea Selatan ini diikuti 249 siswa dari 40 negara ,negara anggota IJSO dan beberapa observer dari negara lain, yakni Australia, Azerbaijan, Bangladesh, Botswana, Brasil, Kamboja, China, Kolombia, Kroatia, Siprus, Estonia, Jerman, Hongkong, Hungarai, India, Iran, Irlandia, Kazakhstan, Kenya, Kyrgystan, Lithuania, Macau, Moldova, Myanmar, Belanda, Filipina, Korea, Romania, Rusia, Arab Saudi, Serbia, Slovakia, Afrika Selatan, Taiwan, Tajikistan, Thailand, Turkemenistan, Vietnam, Zimbabwe dan Indonesia. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... HUT PGRI tak Direstui Dua Menteri tapi Dihadiri Presiden?
Redaktur : Tim Redaksi