jpnn.com, BULELENG - Seorang siswi 12 tahun digilir empat anak baru gede (ABG) di salah satu desa di Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali.
Terkuaknya perilaku menyimpang ini setelah video mereka tersebar.
BACA JUGA: Perempuan Berjilbab Kedatangan Tamu Tak Diundang, Mulut Dibekap, Terjadilah
Mirisnya, kelima ABG itu melakukan perbuatan tersebut atas dasar suka sama suka.
Penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Buleleng masih mendalami perbuatan kelimanya.
BACA JUGA: Irjen Rudy Heriyanto Sudah Gerah: Tembak di Tempat
Polisi memeriksa kejiwaan korban dan empat terduga pelaku yang masing-masing berusia 14, 15, dan 16 tahun.
Kesimpulan sementara penyidik unit PPA Polres Buleleng, perilaku kelimanya dipicu penggunaan media sosial yang kebablasan.
BACA JUGA: Jenazah Fitri Elfirati Ditemukan di Bawah Air Terjun
Kelimanya kerap menggunakan media sosial hingga dini hari tanpa pengawasan orang tua.
Bahkan, mereka tergabung dalam berbagai komunitas yang membagikan konten dewasa.
Berangkat dari kebiasaan tersebut, perilaku mereka menjadi dewasa lebih cepat dari umurnya. Termasuk berani melakukan perbuatan zina.
Meski korban dan empat ABG ingusan itu melakukannya atas dasar saling suka, ternyata ada transaksi seksual di antara mereka.
Antara korban dan empat pelaku sepakat melakukan perbuatan i*tim dengan bayaran Rp 50 ribu per orang.
Setelah itu mereka melakukan adegan begituan di rumah salah satu warga di Kecamatan Tejakula, Buleleng. Mulai dari pelaku berumur 14 tahun. Baru kemudian dua pelaku berumur 15 tahun, dan pelaku berusia 16 tahun. Mereka melakukannya secara bergiliran.
“Jadi, salah satu anak yang ada dalam video tersebut mendapat informasi bahwa terduga korban bisa dibayar. Akhirnya muncul kesepakatan harga Rp 50 ribu korban mau melayani anak-anak tersebut,” kata Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto dilansir dari laman website Polres Buleleng.
Apesnya, salah satu di antara mereka merekam adegan mesum tersebut melalui kamera handphone.
Video itu kemudian dibagikan ke salah seorang guru. Dari sana aksi tersebut terkuak. Kejadian tersebut dilaporkan ke Polres Buleleng.
“Jadi anak itu sedang dalam proses remidi nilai. Karena kejadian itu, akhirnya anak ini baru kembali ke rumah pada jam 15.00 sore. Kemudian muncul video itu. Patut diduga itu dilakukan sepulang sekolah,” kata Kepala Dinas Disdikpora Buleleng Made Astika. (lia/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti