jpnn.com, PADANGSIDEMPUAN - AN, 17, siswi SMK Negeri 3, yang coba bunuh diri dengan minum racun rumput masih menjalani perawatan di RSUD Kota Padangsidimpuan.
Warga Desa Batang Bahal, Padangsidimpuan Batunadua ini diduga melakukan hal tersebut setelah diduga mendapatkan intimidasi dari gurunya.
BACA JUGA: Unggah Kecurangan USBN, Siswi SMK Nyaris Bunuh Diri
Namun, pihak sekolah membantah hal tersebut. Kepada wartawan, Kamsiyah Sinaga yang merupakan salah satu oknum Guru SMK N 3 Kota Padangsidimpuan yang dituding mengintimidasi AN bersama dua temannya Iddiyah Annur dan Rini Afrianti, membantah tudingan yang dilayangkan kepadanya tersebut.
Guru yang mengajar tata rias ini mengaku, dia sama sekali tidak ada mengintimidasi para muridnya. Hanya saja, dia mencoba menasehati soal status yang dibuat muridnya di media sosial facebook.
BACA JUGA: Mahasiswa Akuntasi Terjun dari Lantai 7, Innalillahi...
“Saya hanya menasehati mereka, tidak ada mengintimidasi,” ujarnya, Rabu (5/4) seperti dilansir Metro Tabagsel (Jawa Pos Group) hari ini.
Dia juga mengaku sedih melihat perbuatan siswanya yang terkadang berlebihan ketika menggunakan facebook.
BACA JUGA: Geger! Mahasiswa Terjun dari Lantai 3 Kampus Perbanas
“Niat kita baik. Kita cuma meminta mereka supaya tidak berbuat yang macam-macam. Pasalnya, kita takut nanti mereka bisa terjerat hukum karena tindakan mereka. Makanya kita nasehati mereka,” akunya.
Sementara itu, kondisi AN di RSUD Kota Psp masih belum terlihat normal. Bahkan siswi kelas tiga jurusan tata busana ini masih muntah darah dan tidak dapat berbicara normal.
“Kondisinya belum normal, bicarapun masih susah dan masih muntah dengan mengeluarkan darah,” ungkap Ahda Yanuar, orang tua AN yang mendampinginya.
Kepala IGD RSUD Kota Psp dr Sri Wahyuni mengatakan, saat Amelia masuk ke rumah sakit, Sabtu (1/4), kondisinya dalam keadaan sadar. Dan mengetahui kalau pasien meminum racun rumput setelah mendapat penjelasan dari teman-temannya. Dan langsung ditangani pihaknya dengan mengeluarkan racun dari tubuh korban yang diketahui berusaha bunuh diri.
“Pasien masuk dalam keadaan sadar dengan keluhan minum racun rumput. Jadi, penanganan kita kalau pasien minum racun tersebut kita melakukan detoksifikasi untuk mengeluarkan racunnya,” terangnya.
Kemudian pihaknya melakukan pemasangan selang melalui saluran cerna untuk mengeluarkan racun tersebut. Proses pengeluaran dilakukan sampai benar-benar racun tersebut keluar dari lambung.
“Proses pemasangan selang melalui saluran cerna tersebut disebut dengan kumbah lambung. Dan itu kita lakukan sampai bersih,” akunya.
Dan saat melakukan kumbah lambung tersebut, pihak medis berhasil mengeluarkan gumpalan cairan berwana biru dari tubuh pasien. Begitu juga penanganan lainnya dengan memberikan pasien obat penawar racun.
AN, mencoba melakukan aksi bunuh diri karena diduga tertekan setelah dipanggil gurunya, akibat status di akun Facebook-nya. Dalam statusnya itu, AN mengunggah mengenai adanya aksi kecurangan saat ujian sekolah berstandar nasional (USBN) berlangsung beberapa waktu lalu.
Status di FB itu berbunyi 'waktu USBN anak ibu itu (E) sama kawan-kawannya dikasih kunci jawaban. Sedangkan yang lain tidak'.
AN dan dua temannya (IA dan R) merasa mendapat intimidasi dari oknum gurunya yakni, Ey, KS, dan FO. Dalam dugaan intimidasi itu disertai kata-kata “penjara aja orang itu selama empat tahun biar terus mampus”. Bahkan AN ditakuti harus membayar denda di pengadilan sekitar Rp 750 juta. (yza/mt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ya Ampuuun, Leher Sendiri Digorok
Redaktur & Reporter : Budi