jpnn.com, JAKARTA - Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, menjadi salah satu tokoh yang dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara, Selasa (22/10).
Menanggapi itu, guru besar perlindungan hutan IPB, Prof.Bambang Hero Sahardjo berharap Siti Nurbaya ditunjuk lagi oleh Presiden Jokowi untuk melanjutkan kerja nyata untuk Indonesia.
BACA JUGA: Info dari Istana: Inilah Penugasan Presiden Jokowi untuk Bu Siti Nurbaya
Dia mengatakan sektor kehutanan dan lingkungan hidup sangat kompleks, salah satunya akibat jor-jorannya izin di masa lalu dan tidak tegasnya penegakan hukum lingkungan.
Baru di masa kepemimpinan Siti Nurbaya, moratorium izin dilakukan seiring dengan penegakan hukum yang konsisten di lapangan.
BACA JUGA: Perintah Khusus Presiden Jokowi untuk Siti Nurbaya soal Hutan di Calon Ibu Kota RI
Tentu saja waktu 5 tahun tidak cukup untuk menyelesaikan semua persoalan tersebut sehingga dibutuhkan sosok Siti Nurbaya Bakar kembali di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
''Masalah-masalah kehutanan tersebut harus segera dituntaskan secara sistematis dan terintegrasi, maka hanya orang-orang terpilih dan berpengalaman saja yang layak melanjutkan. Sudah tepat bila Siti Nurbaya dipanggil lagi sebagai kandidat kuat Menteri yang masih mengurusi masalah kehutanan dan lingkungan hidup,'' kata Bambang Hero dalam rilisnya pada awak media.
BACA JUGA: Menjawab Kritik Malaysia Soal Asap, Siti Nurbaya: Untuk Apa Berkelit?
Menurutnya sudah banyak langkah koreksi di KLHK menunjukkan hasil signifikan. Meski masalah kebakaran hutan dan lahan masih saja terjadi, tetapi telah terlihat perubahan besar di kementerian itu.
Khususnya pada aspek pengendalian, di dalamnya termasuk penegakan hukum dan tata kelola ekosistem gambut.
''Kalau berganti orang, maka akan ada yang hilang pada implementasinya nanti. Kami berharap bahwa menteri yang memimpin tentang masalah kehutanan dan atau lingkungan adalah mereka yang memiliki dedikasi dalam tugasnya dan punya pengalaman. Siti Nurbaya memenuhi kriteria itu,'' ungkap Bambang.
Pencapaian bidang lingkungan hidup dan kehutanan di bawah kepemimpinan Siti Nurbaya Bakar pada 5 tahun pertama pemerintahan Jokowi, menurut Bambang Hero sudah sejalan dengan Nawacita.
Di antaranya terlihat dari tata kelola ekosistem gambut yang mulai terjaga, dan penguasaan lahan untuk rakyat yang mulai meningkat dari hanya 4 persen (sebelum 2015), menjadi 33 persen.
Angka ini akan terus bergerak naik melalui program Perhutanan Sosial dan Reforma Agraria.
Selain itu deforestasi juga turun, salah satunya dari kejadian karhutla yang mulai dapat dikendalikan.
Terbukti Indonesia berhasil mengatasi karhutla pada tahun 2016-2018, dan kalaupun terjadi lagi di 2019, bisa diatasi lebih cepat dibandingkan kejadian sebelum tahun 2015.
Semua capaian tersebut kata Bambang, jelas belum sempurna dan masih banyak kekurangan.
Namun demikian sudah berjalan sesui harapan, dan hendaknya tetap dilanjutkan oleh mereka yang berpengalaman.
Karena bila dipimpin dengan orang baru, maka akan membutuhkan waktu lagi untuk memahami persoalan. Sosok Siti Nurbaya Bakar, menurutnya, masih dibutuhkan untuk KLHK.
''Sementara kejadian di lapangan tidak pernah menunggu sampai Menteri-nya paham. Menurut saya, Siti Nurbaya sudah punya konsep, sudah menjalankan, dan terbukti berhasil, meski masih banyak kekurangan tapi masih layak dilanjutkan. Karena untuk menyelesaikan persoalan kehutanan dan lingkungan, butuh kecepatan dan setrategi yang jitu, Siti Nurbaya saya kira sangat menguasai itu. Sangat tepat jika Presiden Jokowi memilihnya lagi jadi Menteri LHK,'' pungkas Bambang. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia