Siti Nurbaya: Kami Terus Kejar dan Tindak Tegas Penjahat Karhutla!

Minggu, 08 September 2019 – 11:42 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya bersama Panglima TNI, Kapolri dan jajaran pemda di Pelalawan, Riau. Foto : Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyatakan, pemerintah bekerja sistematis dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah daerah, serta memburu para pelaku yang dengan sengaja melakukan pembakaran.

"99 persen Karhutla disebabkan karena faktor sengaja perbuatan manusia. Untuk pihak-pihak yang masih saja sengaja melakukan pembakaran, tidak akan kami biarkan. Bagi penjahat Karhutla, kami akan terus kejar dan tindak tegas!" ujar Menteri Siti di Jakarta, Minggu (8/9).

BACA JUGA: KLHK Tingkatkan Kesiapsiagaan Atasi Karhutla di September

BACA JUGA : Luna Maya Posting Karhutla di Jambi, KLHK: Memang Dia Pernah Padamkan Api?

Berdasarkan data yang disampaikan Siti, kondisi hotspot hari ini kira-kira sepertiga dari titik panas yang muncul pada 4 dan 5 September lalu.

BACA JUGA: KLHK Bakal Kerja Sama dengan Kementan untuk Menangani Karhutla

Dia juga memastikan saat ini tidak ada lagi asap karhutla yang menyeberang ke negara tertangga.

"Telah dipastikan bahwa hingga saat ini tidak ada asap lintas batas (Transboundary Haze) dari Indonesia ke negara tetangga. Langkah pemadaman di lapangan terus dilakukan di semua titik-titik kebakaran. Di Kalimantan Barat dilakukan enforcement dan sudah 19 konsesi disegel," tutur menteri yang berulang tahun 28 Agustus lalu tersebut.

BACA JUGA: Presiden Serahkan SK TORA Perdana untuk Masyarakat di Pulau Kalimantan

BACA JUGA : Menteri Siti Berduka, Anggota Manggala Agni Bertugas saat Padamkan Karhutla

Selain itu, di Kalimantan Tengah sedang didalami kebakaran dengan sebab-sebab yang mencurigakan.

Jajarannya sedang menelusuri indikasi pembakaran secara sengaja dengan mempelajari jaringan kerja “kebakaran mencurigakan” tersebut.

Di Jambi, Riau dan Sumatera Selatan juga terus lakukan pemadaman atas kerjasama pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.

Dijelaskan Siti, pemadaman terpadu merupakan bagian dari sistem pengendalian yang telah disusun pasca Karhutla 2015.

Indonesia telah melakukan banyak langkah koreksi dan terbukti mampu mengatasi karhutla pada tahun 2016, 2017, dan 2018. Pemerintah akan terus bekerja keras menutupi celah-celah yang masih menjadi penyebab terjadinya kebakaran berulang di tahun ini.

"Pemerintah Indonesia terus bekerja keras untuk kepentingan bangsa, dan tidak akan kalah apalagi mengalah atas dasar tekanan-tekanan. Karena kehidupan bernegara kita diatur sendiri oleh konstitusi negara kita sendiri yakni UUD 1945," tandas Siti.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KLHK Berikan Edukasi Konservasi di Tingkat Sekolah


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler