Siti si Manajer Keuangan First Travel Punya Kekasih Perempuan

Minggu, 20 Agustus 2017 – 04:02 WIB
Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dit Tipidum) Bareskrim Polri saat menggeledah kantor First Travel di Jakarta Selatan, Kamis (10/8/2017). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

jpnn.com, JAKARTA - Komisaris dan manajer keuangan First Travel, Siti Nuraidah Hasibuan diduga mempunyai kekasih yang juga perempuan. Bahkan dikabarkan mereka telah menikah.

Sementara, penyidik Bareskrim Polri masih getol menelusuri aset bos First Travel.

BACA JUGA: Manajer Keuangan First Travel Teriak Histeris, Menangis

Hanya saja, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan serta adiknya, Kiki Hasibuan, tetap tidak mau terbuka terkait aset-asetnya. Dari lima aset yang telah digeledah, baru tiga yang bisa disita.

Penyidik menduga masih ada banyak aset lain yang ditutupi. Karena itu, jamaah sekaligus korban First Travel diharapkan membantu memberikan informasi bila mengetahui keberadaan aset Andika dan Anniesa.

Apalagi, nilai aset yang disita berupa 3 bidang tanah dan bangunan serta 4 mobil tidak lebih dari Rp 30 miliar.

Padahal, jumlah uang jamaah yang dirugikan ditaksir mencapai Rp 715 miliar. Penyidik Bareskrim makin aktif mencari aset First Travel setelah diketahui banyaknya utang First Travel.

Yakni, Rp 24 miliar pada sebuah hotel di Arab Saudi, Rp 5 miliar pada produsen keperluan umrah, dan Rp 90 miliar pada perusahaan Travel Kanomas.

Kanit V Subdit V Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim AKBP M. Rivai Arvan mengatakan, memang tiga tersangka yang ditahan itu tidak terbuka soal aset yang diduga berasal dari uang jamaah.

Kiki Hasibuan misalnya. Dia baru menyebutkan satu rumah di Jalan Kebagusan Dalam, itu pun setelah didesak petugas dengan berbagai cara.

”Bahkan, setelah penggeledahan, ternyata Kiki ini memindahkan barang-barangnya,” jelasnya.

Pemindahan barang-barang itu justru membuat penyidik merasa ada aset lain yang masih ditutupi dan tidak rela diberikan untuk mengganti uang jamaah yang ditilap.

Ada kemungkinan, dia sengaja memberitahukan rumah itu, tapi menutupi lainnya. ”Kami cari ke mana larinya semua ini,” ujarnya.

Saat penggeledahan itu, ada informasi bahwa teman yang diduga menjadi kekasih Kiki mengetahui sesuatu yang lain.

Sebab, sesuai informasi sekuriti, Kiki berulang-ulang ke rumah itu dengan kekasih perempuannya.

”Kekasihnya akan diperiksa juga untuk mengetahui apakah ada aset lainnya,” terangnya.

Agen First Travel berinisial DH menuturkan, Kiki yang bernama asli Siti Nuraidah Hasibuan adalah perempuan yang menyukai perempuan lain, bahkan mereka diduga telah menikah.

Ada bukti sebuah foto Kiki mencium perempuan. Kiki mengenakan jas dan kekasihnya mengenakan kebaya. ”Dia seperti itu kelakuannya,” ujarnya.

Jamaah lain yang tidak ingin disebutkan namanya menjelaskan, Kiki memang dikabarkan menyukai sesama jenis.

Namun, saat berada di First Travel, dia pura-pura baik dengan bekerja mengenakan jilbab dan aurat yang tertutup.

”Tapi, kalau sudah di luar, dilepas jilbabnya, dan rambutnya jambul, kelaki-lakian,” tuturnya saat ditemui di depan Bareskrim.

Rivai menambahkan, Kiki memiliki seorang ajudan berinisial E yang menjadi provos.

Namun, E sudah bekerja sama dengan kepolisian dan membantu sebanyak-banyaknya yang diketahui. ”Dia tidak mau ikut-ikutan kalau soal penipuan begini,” ujarnya.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Polri Kombespol Martinus Sitompul menjelaskan, saat ini telah ada 32 saksi yang diperiksa terkait kasus First Travel.

Mayoritas di antara puluhan saksi itu adalah jamaah dan mantan pegawai perusahaan jasa umrah tersebut. ”Kemungkinan saksi akan terus bertambah,” paparnya.

Terkait pelapor, jumlahnya terus membengkak. Bila hari pertama ada 100 orang, saat ini total pelapor yang datang langsung ke posko mencapai 820 orang.

Lalu, pelapor yang melalui e-mail 761 orang. Jumlah tersebut terus bertambah seiring dibukanya crisis center.

”Kan ada 50 ribu jamaah yang diduga belum diberangkatkan,” terang mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya tersebut kemarin.

Saking banyaknya jumlah korban First Travel, saat dilakukan penggeledahan di rumah Kiki di Jalan Kebagusan Dalam, ketua RT 01 Abdul Kowi mengakui, keluarganya juga menjadi korban First Travel. ”Keluarga saya uangnya juga belum kembali,” ujarnya.

Untung, polisi saat ini menyita rumah milik Kiki tersebut. Sebab, selama ini rumah itu tidak diketahui milik siapa.

”Saya malah tidak mengetahui ini milik bos First Travel, baru tahu sekarang,” paparnya kepada Jawa Pos. (idr/c10/oki)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler