jpnn.com, BEIJING - Beberapa bulan lalu, hampir semua negara di dunia bergegas mengirim pesawat ke Wuhan, Tiongkok, untuk menjemput warganya di kota tersebut. Maklum ketika itu Wuhan adalah episentrum wabah virus corona. Namun, sekarang situasi berubah 180 derajat.
Wakil Kepala Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC) Lyu Erxue mengatakan, pemerintahnya telah menyiapkan 9 penerbangan untuk membawa pulang 1.466 warga di pusat-pusat baru wabah corona seperti Italia dan Iran.
BACA JUGA: Tiongkok Merasa Berjasa Menunda Pandemi Virus Corona
Dari Iran saja, penerbangan khusus itu telah membawa pulang 976 warga Tiongkok, yang sebagian besar adalah pelajar. Sementara penerbangan dari Italia dijadwalkan akan mengangkut 180 warga Tiongkok kembali ke Kota Wenzhou.
Disampaikan Lyu, pesawat lain telah berangkat dari Shanghai menuju London pada Kamis pagi waktu setempat untuk membawa pulang 180 mahasiswa diaspora.
BACA JUGA: Ekonomi Tiongkok Mulai Pulih dari Corona, Rupiah Terima Sentimen Positifnya
Bagi warga negara Tiongkok yang tetap berada di luar negeri, 116 ton pasokan medis telah dikirim ke kedutaan dan konsulat Tiongkok di tujuh negara termasuk Italia, Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris pada Rabu (1/4). "Dengan sisa pasokan 300 ton yang ditujukan ke 12 negara akan dikirim sebelum 10 April," ujar Lyu.
Guna meminimalkan risiko kasus impor, CAAC berusaha untuk mempertahankan penerbangan internasional per pekan di bawah 134, termasuk yang diperlukan untuk membawa pulang warga Tiongkok yang belajar atau tinggal di luar negeri.
BACA JUGA: Wabah Virus Corona Mereda, Industri Besar di Seantero Tiongkok Kembali Beroperasi
Hingga Rabu, CAAC telah mengatur 178 pesawat untuk mengirim 100 ahli dan pekerja medis, serta lebih dari 2.635 ton pasokan ke 40 negara di seluruh dunia guna membantu dalam memerangi pandemi COVID-19. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil