jpnn.com, JAKARTA - Dalam waktu relatif bersamaan, situs kejaksaan.go.id dan dewanpers.or.id jadi sasaran peretas alias hacker. Para peretas menyampaikan pesan untuk bersatu bertepatan dengan momen kelahiran Pancasila besok (1/6).
Praktisi siber Pratama Persadha mengatakan, aksi peretasan situs institusi negara untuk menyampaikan pesan itu bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Aktivitas hacktivist itu sebelumnya juga menyasar situs Telkomsel dan Pengadilan Negara Negara.
BACA JUGA: Menkominfo Telusuri Peretas Situs Dewan Pers dan Kejagung
Pratama menjelaskan peristiwa semacam ini akan terus terjadi dan menjadi sebuah tren. Menurutnya, masyarakat yang semakin melek internet membuat jalan peretasan dianggap sebagai sesuatu yang efektif untuk menyampaikan pendapat di publik.
"Ini PR (pekerjaan rumah, red) besar pemerintah,” ujar Pratama.
BACA JUGA: Hacker Serang Situs Dewan Pers dan Kejagung
Situs kejaksaan.go.id masih belum bisa diakses. Pratama menegaskan, sebenarnya sekelompok hacker pada Maret 2017 sudah mengingatkan pengelola situs kejaksaan.
Bahkan, mereka berhasil masuk ke dalam sistem lebih dalam dan melihat database kejaksaan yang berisi daftar tersangka dan kasus. "Seharusnya bila sudah diperingatkan, peretasan hari ini bisa saja tidak terjadi,” jelasnya.
BACA JUGA: Mumpung Ramadan, Jaksa Bakal Blusukan di Pesantren
Pratama menambahkan peristiwa ini sekali lagi membuktikan bahwa domain go.id mudah sekali diretas. Sebab, sebenarnya persoalan security belum menjadi fokus utama perhatian di lingkungan pemerintah.
Hacker juga pernah mengingatkan admin situs Dewan Pers. Peretas pernah memberikan jejak pada link dewanpers.or.id/noob.html dengan tujuan agar admin situs tersebut segera mengetahui dan memperbaiki lubang keamanan.
Namun, karena jejak diberikan tidak pada halaman utama maka terlewat dari pantauan. Meski demikian Pratama meminta Kejaksaan Agung dan Dewam Pers segera melakukan audit forensik terhadap web masing-masing.
"Begitu juga lembaga negara lainnya agar segera mengetahui kelemahan yang ada. Ini penting untuk menghilangkan backdoor yang sering ditinggalkan oleh peretas," katanya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembentukan Badan Siber Nasional Sudah Tahap Finalisasi
Redaktur & Reporter : Boy