Skuat PSM Diminta Jaga Stamina hingga Injury Time

Selasa, 18 September 2018 – 03:30 WIB
PS Tira bakal tampil spartan. Apalagi PSM punya "bakat" kebobolan dimenit-menit akhir. Foto: fajar/jpg

jpnn.com, MAKASSAR - Jelang duel antara PS TIRA vs PSM pada pekan ke-22 Liga 1 2018, persiapan kedua tim sedikit berbeda.

Pelatih Nil Maizar terus meningkatkan intesitas latihan timnya. Sedangkan, Robert Alberts lebih banyak mengistirahatkan pemainnya pasca hasil imbang saat menjamu Barito Putera, Kamis, (13/9).

BACA JUGA: PS TIRA Akan Tiru Strategi Barito Saat Bermain Imbang Vs PSM

Meski sedikit berbeda, tetapi tim pelatih PSM tetap menargetkan poin penuh.

Senin, Robert Rene Alberts hanya memberi menu latihan pagi di Stadion Andi Mattalatta. Tidak ada latihan sore. Pemain diistirahatkan. Asisten pelatih PSM, Imran Amirullah mengatakan, agenda latihan pagi sudah diprogramkan sejak jauh hari.

Latihan ini sedianya dilakukan bertahap untuk menjaga kestabilan stamina pemain setelah menjalani latihan intensif di persiapan laga sebelumnya. "Memang programnya (latihan) pagi. Nanti ada latihan lagi di sana. Di markas PS TIRa," katanya.

Sesuai rencana, Pasukan Ramang akan berangkat ke Yogyakarta, Senin sore, 17 September.

Jika melihat persiapan lawan sedikit terbalik. PS TIRa latihan intensif. Pelatih PS TIRa, Nil Maizar menerapkan dua kali latihan. Pagi dan sore untuk mengasah strategi Abduh Lestaluhu cs di Lapangan Yogyakarta Internasional School.

Menurut, Nil Maizar latihan intensif untuk meningkatkan ketahanan pemainnya saat menjamu PSM di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta. Menurutnya, menghadapi Ferdinand Sinaga cs timnya butuh kestabilan permainan dalam hal stamina selama 90 menit. Karena itu, dia yakin apabila program ini maksimal maka timnya akan lebih banyak mendominasi permainan.

"Konsentrasi pemain terus kami tingkatkan. Kami siapkan kekuatan penuh. Melawan PSM adalah big match," ucapnya.

Meningkatkan intensitas permainan timnya, mantan pelatih tim nasional itu sadar timnya belum cukup baik dalam hal ketahanan. Khususnya saat transisi bertahan. Hasil ini mencatatkan PS TIRa menjadi tim paling banyak kebobolan hingga pekan ke-21. 44 gol.

Gol yang bersarang di jala gawang mereka paling banyak lahir di babak pertama. Setidaknya ada 25 gol. Sementara, di babak kedua hanya 19 gol. Jika diciutkan, mereka paling banyak kebobolan di 15 menit terakhir babak pertama.

"Dua laga terakhir cukup memuaskan. Kemenangan dan clean sheet. Ini harus dipertahankan dan kami serius membangun tim lebih baik," paparnya.

Kebobolan PSM memang lebih sedikit dari PS TIRa. Kebobolannya juga cukup merata dari babak pertama dan babak kedua. Akan tetapi, gawang Rivky Mokodompit banyak jebol di 15 menit terakhir babak kedua dengan sembilan gol. Kondisi ini menandakan PSM juga belum baik dalam hal konsentrasi sepanjang laga. Atau bisa saja stamina yang tidak stabil.

"Kami tahu itu (kebobolan PSM) makanya kami butuh stamina lebih terjaga selama 90 menit. Melihat situasi yang bisa kami manfaatkan," kuncinya. (tam/abg)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler