SLB Masih Kekurangan Guru

Senin, 25 Mei 2015 – 04:29 WIB

jpnn.com - PURWOKERTO - Siswa penyandang kebutuhan khusus atau tuna grahita di Purwokerto masih membutuhkan tambahan guru. Hal tersebut disampaikan Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Yakut, Drs Rubimanto M Pd.

Dia mengatakan, saat ini di SLB tersebut baru tersedia 17 guru. Padahal,  idealnya membutuhkan paling tidak 34 guru.

BACA JUGA: Libur Ramadan Tunggu Instruksi dari Diknas

"Kebanyakan orang tidak mau mengajar di sini, karena itulah masih kurang sekali tenaga guru," katanya, seperti diberitakan Radar Banyumas (Grup JPNN).

Guru yang ada, kata dia, masih harus bolak-balik dari satu kelas ke kelas yang lain yang berjumlah 12 kelas dengan jumlah siswa 116 siswa. "Padahal seharusnya jumlah pengajar dua kali dari jumlah tersebut.  Jadi selama ini, staf pengajar tidak cuma lulusan Pendidikan Luar Biasa (PLB), tetapi juga guru bukan PLB," ujar dia.

BACA JUGA: Duh... Siswa Tuna Grahita Kekurangan Guru

Dia menjelaskan, SLB Yakut di Purwokerto memiliki dua kelas keterbatasan. Pertama SLB Yakut B, itu untuk siswa tuna rungu. Kedua, SLB Yakut C, bagi siswa penyandang tuna grahita ringan dan sedang. "Siswa dengan kebutuhan lebih memerlukan penanganan yang berbeda sesuai kekurangannya," kata dia.

Untuk tuna rungu, mereka hampir dikatakan normal. Kemudian untuk siswa tuna grahita ringan, mereka diajarkan untuk mampu didik. Tetapi untuk tuna grahita ringan, mereka dilatih untuk memiliki keterampilan. Oleh sebab itu, dibutuhkan guru dengan kebutuhan yang berbeda juga.(mam/sam/jpnn)

BACA JUGA: Wow! Bikin Skripsi tak Lagi Syarat Lulus S1

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bikin Miris, Murid Ini Harus Berjalan Kaki 10 Km Karena Sekolahnya Ditutup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler