MATARAM--Belum hilang ingatan amburadulnya distribusi soal Ujian Nasional (UN) SMA sederajat, kembali masalah terjadi pada UN SMP Sekolah Luar Biasa (SLB). Para pelajar SLB, khususnya tunanetra, mengikuti UN tanpa Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN). Akhirnya, para siswa ini terpaksa menuliskan jawaban langsung pada lembar soal yang diberikan.
"Kalau pelaksanaan sih tidak ada masalah, tapi kita tidak memiliki LJUN dari hari pertama," ungkap Kepala SLB A YPTA Mataram Suhada pada Lombok Post, Kamis (25/4).
Dengan kondisi seperti ini , jawaban siswa SLB tidak bisa diperiksa menggunkan komputer. Pasalnya, jawaban siswa ada pada naskah soal ujian. "Pihak Dikpora Provinsi yang akan melakukan pemindaian untuk jawaban," ujarnya.
Dikatakan, LJUN ini tidak ada darihari pertama pelaksanaan UN. Kendati demikian, tidak menyurutkan motivasi siswa melaksanakan UN yang digelar. Jumlah siswa memgikuti UN sebanyak tiga orang. "Kalau tahun lalu jumlah siswa yang mengikuiti UN sebanyak dua orang," tuturnya.
Dikatakan, jika siswa SLB ini lulus, pihaknya akan merekomendasikan siswa untuk melanjutkan ke SMAN 6 Mataram yang merupakan salah satu penyelenggara sekolah inklusi. Dengan syarat, siswa harus memiliki kemampuan akademik tinggi. Jika biasa saja maka bisa siswa melanjutkan di SLB jenjang SMA.
Sementara itu Kabid Dikdas Kota Mataram H Zainal Arifin tidak membantah masalah ini. Dia mengakui SLB tidak mendapat kiriman LJUN. Akhirnya, siswa disarankan mengisi jawaban pada naskah soal yang ada. "Nanti pihak Dikpora Provinsi yang akan mengatur pemindaian," tuturnya.
Menurutnya, tidak adanya LJUN pada siswa SLB tidak menjadi kendala. Jumlah siswa SLB tidak terlalu banyak mengikuti UN pada jenjang SMP. "Pemeriksaan hasil UN SLB akan dilakukan secara manual," tukasnya. Sementara Ketua Panitia UN NTB HJ Uum Umayah saat dikonfirmasi tidak ada tanggapan. Saat hendak janji wawancara dia mengatakan tidak menerima tamu. (jay)
"Kalau pelaksanaan sih tidak ada masalah, tapi kita tidak memiliki LJUN dari hari pertama," ungkap Kepala SLB A YPTA Mataram Suhada pada Lombok Post, Kamis (25/4).
Dengan kondisi seperti ini , jawaban siswa SLB tidak bisa diperiksa menggunkan komputer. Pasalnya, jawaban siswa ada pada naskah soal ujian. "Pihak Dikpora Provinsi yang akan melakukan pemindaian untuk jawaban," ujarnya.
Dikatakan, LJUN ini tidak ada darihari pertama pelaksanaan UN. Kendati demikian, tidak menyurutkan motivasi siswa melaksanakan UN yang digelar. Jumlah siswa memgikuti UN sebanyak tiga orang. "Kalau tahun lalu jumlah siswa yang mengikuiti UN sebanyak dua orang," tuturnya.
Dikatakan, jika siswa SLB ini lulus, pihaknya akan merekomendasikan siswa untuk melanjutkan ke SMAN 6 Mataram yang merupakan salah satu penyelenggara sekolah inklusi. Dengan syarat, siswa harus memiliki kemampuan akademik tinggi. Jika biasa saja maka bisa siswa melanjutkan di SLB jenjang SMA.
Sementara itu Kabid Dikdas Kota Mataram H Zainal Arifin tidak membantah masalah ini. Dia mengakui SLB tidak mendapat kiriman LJUN. Akhirnya, siswa disarankan mengisi jawaban pada naskah soal yang ada. "Nanti pihak Dikpora Provinsi yang akan mengatur pemindaian," tuturnya.
Menurutnya, tidak adanya LJUN pada siswa SLB tidak menjadi kendala. Jumlah siswa SLB tidak terlalu banyak mengikuti UN pada jenjang SMP. "Pemeriksaan hasil UN SLB akan dilakukan secara manual," tukasnya. Sementara Ketua Panitia UN NTB HJ Uum Umayah saat dikonfirmasi tidak ada tanggapan. Saat hendak janji wawancara dia mengatakan tidak menerima tamu. (jay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPK Desak Desentralisasi UN SMA/SMP
Redaktur : Tim Redaksi