jpnn.com, INGGRIS - Band asal Inggris, Slowdive merilis album terbaru yang berjudul ‘Everything is Alive’.
Album kelima dari grup musik shoegaze itu dirilis melalui label musik Dead Oceans pada awal September 2023 ini.
BACA JUGA: Komunal Menuju Album Baru
Pada momen yang sama, Slowdive turut merilis video dari single terbaru Alife.
Reverb membanjiri suara Rachel Goswell dalam lagu Alife yang terdengar serasi dengan penampilan vokal Neil Halstead.
BACA JUGA: Lips!! Makin Beringas dalam Album Kuda Hitam
Neil Halstead dari Slowdive mengatakan, Alife adalah lagu yang diselesaikan terlebih dahulu untuk album baru.
Hasil mixing dari Shawn Everett pada lagu tersebut dinilai sangat bagus.
BACA JUGA: DJenks Mengobarkan Api Semangat Lewat Album Baru
"Berkali-kali kami mencoba untuk menemukan mix yang bagus dari kami sendiri namun kami tidak berhasil. Hal itu membuat kami merasa terkalahkan sampai akhirnya Shawn hadir," kata Neil Halstead, Sabtu (2/9).
Album ‘Everything is Alive’ menjadi album ke-5 dalam katalog musik Slowdive yang telah menjadi sosok penting di kancah musik shoegaze.
Mengandung dualitas bahasa internal yang familiar digabungkan dengan euforia akan awal mula yang baru, ‘Everything is Alive’ adalah karya musik yang bersifat transportif dan berkilauan.
Album tersebut merupakan sebuah karya seni band klasik yang terus membawa identitas musik ke masa depan.
Dirilis 6 tahun setelah album self-titled, ‘Everything is Alive’ menjadi momen Slowdive membawa sound dan elemen musik yang lebih imersif.
Perjalanan album itu dimulai di rumah Neil yang bertindak sebagai penulis dan produser mengerjakan berbagai demo.
Bereksperimen dengan synth-synth modular, Neil awalnya membuat album ini sebagai sebuah album elektronik yang lebih minimal.
Kekompakan Slowdive dalam mengambil keputusan membawa musik kembali ke sound gitar yang penuh reverb.
"Kami selalu datang dari berbagai arah, dan hal terbaik adalah saat kami semua bertemu di tengah," jelasnya.
Band beranggotakan Rachel Goswell (vokalis dan gitaris), Neil Halstead (vokalis dan gitaris), Christian Savill (gitaris), Nick Chaplin (bassist), dan Simon Scott (drummer) itu awalnya berencana masuk studio pada April 2020 namun tidak berjalan.
Enam bulan kemudian, Slowdive akhirnya bertatap muka di studio legendaris Courtyard Studio.
Personel Slowdive pun merekam materi hingga masuk dalam album Everything is Alive.
Album ‘Everything is Alive’ didedikasikan untuk ibunda Rachel dan ayahanda Simon yang meninggal pada 2020.
“Ada pergeseran yang besar dari kita semua secara personal," tutup Rachel, dari Slowdive. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra