jpnn.com - Meski tidak tinggal di negara empat musim, tentu banyak orang yang tahu tentang kisah Yeti. Raksasa itu banyak muncul di film maupun buku.
Sosoknya digambarkan tinggi, putih, dan berbulu lebat. Ia meninggalkan tapak kaki besar sehingga dijuluki Bigfoot.
BACA JUGA: Trailer Terbaru Aquaman Bikin Fans Makin Tak Sabar
Nah, film Smallfoot menawarkan sudut pandang berbeda. Kisahnya dibalik. Kali ini Yetilah yang bercerita tentang manusia.
Film produksi Warner Animation Group itu mengadaptasi cerita Yeti Tracks karangan Sergio Pablos. Tokoh utamanya, Migo. Dia merupakan anak Dorgle, Yeti yang bertugas membunyikan gong dan mengatur jam terbit matahari.
BACA JUGA: Warner Bros Jor-joran Bikin Kejutan di San Diego Comic Con
Migo hidup bersama para Yeti lainnya di sebuah gunung bersalju terpencil, jauh di atas awan.
Suatu hari, dia melihat pesawat jatuh di kawasannya. Di sana Migo untuk kali pertama melihat smallfoot alias tapak kaki manusia. Jejak mungil, di dunia Yeti, dianggap mitos. Migo melaporkan hal itu. Tapi, tidak ada yang percaya.
BACA JUGA: Dua Proyek Besar Tandai Kembalinya Rugrats
Dia pun diusir Stonekeeper, pemimpin para Yeti di sana. Ketika diusir itulah, Migo justru bertemu dengan Percy Patterson.
Percy adalah penggarap film dokumenter alam liar. Awal pertemuan mereka tidak mulus. Percy dan Migo sama-sama ketakutan.
Keduanya mulai dekat gara-gara insiden di gua. Kaki Migo masuk perangkap beruang. Namun, Percy sigap menolong Migo. Keduanya bersahabat. Percy dikenalkan pada Yeti lainnya. Bukan sebagai manusia, melainkan sebagai hewan yak tidak berbulu.
Masalah muncul lagi. Ketika para Yeti turun gunung untuk memulangkan Percy, mereka membikin keributan. Polisi dan pihak berwajib ikut turun tangan.
Momen itu pun menyadarkan bahwa Yeti dan manusia sama-sama nyata. Meski masih banyak orang yang takut, keberadaan Yeti mulai diterima.
Walau merupakan film animasi, Smallfoot pantang dilewatkan penonton dewasa. Sebab, pihak Warner Bros. menggandeng para pengisi suara keren. Untuk tokoh Migo, ada Channing Tatum.
Sementara itu, Percy Patterson disuarakan host James Corden. Di samping itu, ada pula Zendaya, rapper Common, hingga pebasket LeBron James.
Film besutan sutradara Karey Kirkpatrick itu juga dapat pujian. Smallfoot dinilai punya nilai moral yang bagus. "Di balik komedi konyolnya, ada pesan jangan takut pada sesuatu yang belum diketahui," papar kolumnis Entertainment Weekly Leah Greenblatt.
Hal itu juga diakui Jane Horwitz, kontributor Washington Post. Pesan moralnya dikemas cerdas. "Ada bonus musik dan lagu yang bakal menempel setelah nonton," tulisnya.
Kekurangannya? Mungkin ada penuturan cerita. Kisahnya seakan ditumpahkan pada penonton. "Butuh pendekatan yang lebih segar," ulas Peter Debruge, kontributor Variety.
Padahal, nilai yang berusaha diusung cukup berat. Di awal penggarapan, Kirkpatrick menyatakan, Smallfoot punya pelajaran yang relevan dengan kondisi sekarang.
Yakni, menguji kebenaran akan hal-hal yang sudah lama mengakar. "Sayang, penggambaran visual dan dialognya tidak mampu menyampaikan hal itu," tegas kritikus RogerEbert.com Christy Lemire.
Buat moviegoers yang tengah mencari film yang menghibur, Smallfoot bisa jadi alternatif yang oke. Pas juga buat yang ingin mengajak anak-anak ke bioskop. Sebab, Oktober dikenal bulannya film-film horor. Amat jarang rumah produksi yang merilis film untuk anak-anak. (fam/c25/jan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hotel Transylvania 3: Cinta Tumbuh di Balik Misi
Redaktur & Reporter : Adil