jpnn.com - jpnn.com - Mengawali Tahun 2017, PT Smartfren Telecom, Tbk kini membuat langkah maju. Smartfren menggandeng ZTE Corporation untuk penjajakan menuju teknologi 5G atau Fifth Generation (generasi kelima), standar telekomunikasi seluler melebihi standar 4G.
Uji coba sudah dilakukan dengan menggunakan teknologi Massive MIMO Base Stations dan Multi-Antenna Space Division Multiple Access (SDMA). Teknologi tersebut menghasilkan jaringan dan koneksi yang lebih stabil sehingga para pelanggan dapat menghadirkan pengalaman berbeda bagi para pelanggan, ketika berselancar di dunia maya.
BACA JUGA: Smartfren Tetap Stabil di Natal dan Tahun Baru
"Selain itu teknologi MIMO Base Stations dan SDMA mampu menjadi salah satu teknologi yang dapat mendukung evolusi teknologi 4G menuju 5G," kata Chief Technology Officer Smartfren, Christian Daigneault dalam keterangan persnya kepada JPNN, Kamis (19/1).
Christian menjelaskan, teknologi yang diuji cobakan bekerja sama dengan ZTE bertujuan mengoptimalkan jaringan 4G LTE Advanced Smartfren sekaligus sebagai persiapan infrastruktur untuk menyambut datangnya era 5G.
"Karena 5G is all about connection stability, tanpa adanya hal tersebut 5G hanya akan menjadi omong kosong belaka. Sehingga apa yang kami lakukan ini dapat disimpulkan sebagai pre-5G project,” katanya.
Teknologi Massive MIMO Base Stations dan Multi-Antenna Space Division Multiple Access (SDMA) dari ZTE mampu meningkatkan efisiensi spektrum nirkabel, memperluas cakupan jaringan dan kapasitas sistem, dan memaksimalkan penggunaan lokasi serta spektrum.
Karena itu, kelak ketika teknologi ini telah diaplikasikan, para pelanggan akan memperoleh kestabilan jaringan yang lebih baik. Jika diibaratkan dengan perumpamaan lajur jalan raya, jika sebelumnya ada 2 lajur maka dengan hadirnya kedua teknologi tersebut jumlah lajur menjadi 8.
Teknologi ini sendiri akan digunakan berdampingan dengan Base Transceiver Station (BTS) Smartfren baik yang sudah ada maupun yang akan segera dibangun. Dengan demikian, akses terhadap kualitas komunikasi yang lebih baik dapat segera terealisasi, baik di wilayah perkotaan maupun di daerah pedesaan. Sebagai informasi, saat ini Smartfren telah melayani 200 kota besar dan kecil di Indonesia.
Andy Xiong, Account Director ZTE Indonesia mengatakan, “Solusi Pre5G Massive MIMO yang diterapkan oleh ZTE memberikan kemajuan secara signifikan terhadap jaringan 4G sehingga memungkinkan operator untuk menyediakan pengalaman 5G pada perangkat 4G dalam jangka waktu yang pendek,".
Solusi ini juga dapat membantu operator untuk meringankan biaya konstruksi jaringan, mengimplementasikan penyebaran jaringan dengan lebih cepat, dan meningkatkan efektivitas biaya.
Sejak tahun 2015, ZTE telah meluncurkan beberapa proyek uji coba komersial Pre5G Massive MIMO di berbagai pasar dan sejauh ini sudah bekerjasama dengan lebih dari 20 operator telekomunikasi untuk penerapan solusi Pre5G.
Base station Massive MIMO ZTE dianugerahi “Best Mobile Technology Breakthrough” dan “Outstanding Mobile Technology – The CTO’s Choice 2016” di Mobile World Congress Barcelona pada bulan Februari 2016. Inovasi ini juga memperoleh penghargaan “Best Wireless Broadband Innovation” pada Broadband World Fortum di London, Oktober 2016 yang lalu.
Seiring dengan komitmen untuk menyediakan teknologi terkini untuk mendukung jaringan dan meningkatkan kenyamanan pelanggan, sejak November 2016 Smartfren dan ZTE mempersiapkan uji coba teknologi Massive MIMO Base Stations dan Multi-Antenna Space Division Multiple Access (SDMA).
Kerja sama ini menegaskan komitmen Smartfren untuk terus menghadirkan akses komunikasi terbaik, serta kesiapannya dalam mengadopsi teknologi 5G untuk mendukung terwujudnya era Internet of Things (IoT).
(jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi