jpnn.com, JAKARTA - Ledakan smelter di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah yang menyebabkan puluhan korban jiwa mendapat perhatian dari Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN).
“Turut berduka sedalam-dalamnya atas 59 korban dari kebakaran di kawasan IMIP,"kata Juru bicara (Jubir) Muda Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan -Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Hari Akbar di Jakarta (25/12).
BACA JUGA: Ini Lho Syarat Petani Ikut Program Contract Farming yang Digagas AMIN
Berdasarkan data PT IMIP, jumlah korban saat ini mencapai 51 orang. Perinciannya, sebanyak 12 orang menjadi korban jiwa pada peristiwa, terdiri atas 7 tenaga kerja Indonesia dan 5 tenaga kerja asing. Korban luka ringan dan berat sebanyak 39 korban luka-luka yang saat ini sedang mendapatkan penanganan medis
Menurut Akbar, kasus kebakaran di kawasan PT IMIP adalah salah satu dampak dari hilirisasi yang tidak inklusif.
BACA JUGA: Jubir AMIN Minta Luhut Terima Data BRIN soal TKA China sebagai Bahan Evaluasi
Mulai dari kerusakan lingkungan, tidak hadirnya kesejahteraan sampai standar keselamatan kerja yang tidak dipikirkan.
"Kronologi kawan-kawan yang ada di lapangan, tungku smelter sebenernya sudah bocor dan harus diperbaiki dengan menghentikan proses produksi," ungkapnya.
BACA JUGA: Ubah Bareng Ungkap Isi Dapur Timnas AMIN di Program Locker Room
Hanya saja, kata Hari, masih dipaksakan terus berproduksi dan akhirnya banyak memakan korban.
Hari mendorong pemerintah mengevaluasi ulang standar keselamatan kerja pada smelter-smelter ini.
Jangan hanya mementingkan investor dengan narasi hilirisasi dan akhirnya masyarakat jadi korbannya.
"Kalau Mas Gibran beberapa waktu lalu bicara hilirisasi terus, ini bisa dilihat kerja Pak Jokowi terkait hilirisasi yang jelas banyak merugikan,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, pada hari Minggu (24/12/2023) pukul 05.30 WITA, pabrik pengolahan nikel yang berlokasi di Kawasan Industri IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah itu terbakar hingga menyebabkan puluhan korban. (jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif