jpnn.com, MALANG - SMK NU Miftahul Huda menerapkan teknologi Virtual Reality (VR) dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Salah satu sekolah rujukan nasional ini memulai pelatihan berbasis Virtual Reality sejak Agustus 2019 lalu.
Sekolah yang berada di Malang, Jawa Timur ini, menggandeng salah satu perusahaan startup Indonesia, Millealab yang fokus pada teknologi Virtual Reality untuk mengenalka kepada para guru dengan metode yang mudah, murah, dan menyenangkan.
BACA JUGA: Facebook Tingkatkan Teknologi Virtual Reality dengan Avatar Mirip Manusia
Managing Director dari Millealab Andes Rizky mengatakan, dengan menggunakan VR para guru dapat membuat banyak simulasi materi ajar yang selama ini sulit untuk dijelaskan kepada murid-murid. Menurutnya, penggunaan teknologi VR dalam pengajaran dapat meningkatkan konsentrasi peserta didik hingga enam kali lipat berdasarkan penelitian dari Universitas Saga, Jepang.
"Teknologi VR juga sangat cocok dipakai di negara yang mempunyai tingkat desentralisasi fasilitas pendidikan yang rendah seperti Indonesia. Dengan VR, investasi alat peraga dan laboratorium dapat ditekan hingga 90 persen sehingga pemerataan fasilitas alat peraga dapat dengan mudah dicapai," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/11).
BACA JUGA: Keren! SD di Biak Belajar Pakai Tablet dan Samsung Gear VR
SMK tersebut akan menggunakan perangkat lunak VR berbasis cloud buatan anak negeri bernama Millealab, yang dikeluarkan oleh Shinta VR.
Shinta VR sendiri telah mempunyai produk VR platform berbasis cloud yang berisi ribuan asset 3D, VR drag & drop interaction panel yang membuat semua guru dapat membuat bahan ajar berbasis VR dan juga bahan pengujian berbasis VR tanpa koding, laptop mahal, dan render yang memakan waktu lama.
BACA JUGA: Kenalkan Teknologi VR pada Ribuan Mahasiswa
“Dengan menggunakan software ini, para guru dapat membuat konten bahan ajar berbasis VR sendiri tanpa harus melakukan programming dan tanpa harus memiliki komputer dengan spesifikasi tinggi,” jelas Andes.
Hingga saat ini Millealab telah diakses oleh lebih dari 900 guru di lebih dari 300 sekolah di Indonesia melalui program workshop VR yang bekerja sama dengan banyak pihak seperti Seamolec, IGI (Ikatan Guru Indonesia) dan sebagainya.
"Ini sudah menjadi visi kami untuk memberikan solusi teknologi Virtual Reality untuk pendidikan di Indonesia. Harapan kami kedepannya semoga kami dapat terus menebar manfaat bagi pendidikan di Indonesia dan mewujudkan edukasi 4.0 sesuai arahan Kemdikbud ada di sini, bersama Millealab,” pungkas Andes. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian