BOGOR - Kondisi bangunan sekolah di Bogor cukup memprihatinkan. Sejak sebulan terakhir, dua sekolah di Kota Bogor ambruk. Kamis (12/7), tiga ruangan di SMPN 1 Kota Bogor ambrol dan menimpa dua pekerja bangunan.
Kedua pekerja bangunan tersebut menderita luka serius, sehingga harus dilarikan ke RS PMI guna mendapatkan perawatan medis. Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 10:15 WIB. Saat itu, terdengar suara gemuruh dari lokasi pembangunan. Spontan, pekerja, siswa dan guru yang tak jauh dari lokasi berhamburan menyelamatkan dari.
Nahas, dua pekerja proyek terjebak di dalam ruangan dan tidak sempat melarikan diri. Keduanya tertimbun reruntuhan bangunan. Beruntung, nyawa dua pekerja itu masih bisa diselamatkan. "Saya kurang tahu persis kejadiannya, yang saya tahu mereka sedang bekerja," tutur Wakil Kepala SMP Negeri 1, Budiman, kemarin.
Dipaparkannya, tiga ruang yang ambrol adalah ruangan kesenian, ruang arsip dan ruang laboratorium multimedia. Ketiga ruangan tersebut merupakan bangunan zaman Belanda yang rencananya akan direnovasi. "Kemungkinan tidak kuat menahan getaran, akhirnya tiga ruangan itu ambrol," terangnya.
Ia berdalih, ambrolnya tiga ruangan itu disebabkan fondasi bangunan zaman Belanda tersebut kurang kuat karena hanya dilapisi pasir dan campuran bata merah. Karenanya, saat menerima getaran dari alat berat yang sedang melakukan perataan tanah di dekat TKP, bangunan tersebut roboh.
Akibat kejadian itu, semua arsip dan beberapa dokumen penting milik sekolah RSBI itu, tertimbun reruntuhan tembok. Namun, Budiman mengaku tak mengetahui pekerja yang mengalami luka serius akibat tragedi tersebut. "Saya tidak tahu kalau ada pekerja yang terluka," akunya.
Rencananya, sekolah bertaraf internasional itu akan membangun tujuh kelas masing-masing tiga lantai. Dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), sebesar Rp810 juta.
Budiman melanjutkan, pihak sekolah sudah melaporkan ambrolnya tiga ruangan tersebut kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor. "Kejadian ini sudah kami laporkan ke Disdik," tukasnya.
Ambruknya tiga ruangan sempat menyita perhatian siswa yang mengikuti masa orientasi peserta didik baru (MOPDB). Saat kerjadian, mereka berhamburan melihat tembok yang berjatuhan.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Fetty Qondarsyah membantah adanya ruangan yang ambrol di SMPN I Bogor. Menurutnya, ketiga ruangan tersebut sengaja dibongkar, karena akan dibangun kelas baru. "Saya sudah mendapatkan laporannya, itu bukan ambruk, tapi sengaja dibongkar," terangnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Utusan DKI Sabet Medali Emas di Pesparawi
Redaktur : Tim Redaksi