SMS Jawaban UN Beredar

Disdik Sinyalir Praktik Jual Beli

Selasa, 17 April 2012 – 04:45 WIB
SEBAR KUNCI JAWABAN : Oknum AZ yang diduga menyebar kunci jawaban UAN, di tangkap anggota Polisi Kotabaru Jambi di SMAN 6 Jambi. Foto Ardi Wijaya/Jambi Independent

KESAMBI – Pada Senin (16/4), seluruh siswa SMA/SMK se-derajat serentak mengikuti Ujian Nasional (UN). Rupanya tak sedikit para siswa yang mendapat SMS gelap. Berisi kunci jawaban soal UN, dari nomor tak dikenal.

Keterangan yang dihimpun Radar, Rezky Y, siswi kelas XII asal SMAN 7 Kota Cirebon ini, mengaku terang-terangan mendapat sms dari orang tak dikenal. Berisi kunci jawaban UN mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tak tanggung-tanggung, ia mendapat lima paket kunci jawaban.
"Dapet (kunci jawaban, red) semua paket," ungkapnya kepada Radar Cirebon (JPNN Group).

Saat ditanya bagaimana menyikapi kunci jawaban melalui ponselnya" Ia menjawab tidak percaya. Sebab sumber yang didapat pun tidak jelas asalnya.

"Dari semalem banyak yang SMS kunci jawaban tapi saya abaikan. Takut jebakan. Lagipula handphone dikumpulkan pada saat ujian berlangsung," paparnya.

Menghindari jebakan dari sang pengirim, Rezky lebih memilih mengerjakan soal UN sendiri. Tanpa bantuan dari SMS gelap tersebut.

Selain Rezky, hal senada diungkapkan Vina Andriyani. Siswi SMAN 6 Kota Cirebon ini mengaku banyak dikirimi kunci jawaban, sehari sebelum UN berlangsung. Bahkan, saat pagi hari menjelang UN, SMS gelap terus masuk ke handphonenya.

"Bingung sendiri, SMS kunci jawaban itu banyak versi. Beda-beda. Daripada kejebak mending menghindar. Nggak percaya juga," katanya.

Lain halnya dengan Vina, Dewi Amandasari, siswi SMAN 1 Kota Cirebon mengaku sama sekali tidak mendapat SMS berisikan kunci jawaban UN. Kalaupun ia dikirimi, tidak langsung mempercayainya. "Kalau kita percaya gitu aja sama SMS kunci jawaban artinya kita tidak pede. Bisa-bisa kita terkecoh pada saat mengerjakan," ujarnya.

Pelaksanaan hari pertama UN direspons kesulitan oleh para siswa. Seperti penuturan siswa SMAN 1 Kota Cirebon, Fikri Fadillah, meski bisa mengerjakan soal dengan tenang, tetap saja mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Bahasa Indonesia. “Soal-soalnya banyak yg mengecoh, juga paket soal-soalnya diacak, intinya sih Bahasa Indonesia susah,” ungkapnya. (nda/aff)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Kecurangan Unas Harus Ditindak Tegas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler