Snapchat: Pola Pertemanan Berubah Selama Pandemi

Kamis, 29 Oktober 2020 – 13:54 WIB
Ilustrasi logo Snapchat. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - SNAPCHAT yang merupakan aplikasi pesan foto ini baru saja merilis studi tentang pola pertemanan saat pandemi virus corona.

Studi itu menunjukkan ada kebiasaan yang berubah dalam berteman.

BACA JUGA: Snapchat Rilis Fitur Baru untuk Pengguna iOS

" Saat para sahabat di seluruh dunia menavigasi adaptasi kebiasaan baru dalam pembatasan sosial," kata Direktur Pengembangan Pasar Snap untuk Asia Tenggara, Anubhav Nayyar, dalam siaran pers, dikutip Kamis.

" Friendship Report tahun ini menunjukkan selama pandemi COVID-19 ini, komunikasi visual menjadi lebih penting dari sebelumnya," jelas Nayyar.

BACA JUGA: Snapchat Merilis Fitur Baru Bernama Cameo

Friendship Report berisi hasil wawancara dengan 30.000 orang di 16 negara untuk melihat cara berteman saat pandemi COVID-19. Di Indonesia, lebih dari 2.500 orang dilibatkan dalam studi ini.

Tiga perempat responden di Indonesia, setara 72 persen, mengatakan mereka lebih banyak menggunakan platform online untuk berkomunikasi.

BACA JUGA: Snapchat Bakal Lebih Atraktif Melalui Fitur Gim

Beberapa mengatakan (49 persen) percakapan menjadi lebih mendalam.

Sebanyak 78 persen mengatakan komunikasi lewat platform digital membantu mempertahankan hubungan pertemanan.

Meski pun bisa berkomunikasi secara virtual, tingkat kesepian di Indonesia naik menjadi 42 persen, atau 18 persen lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi.

Terdapat 51 persen responden yang merasa kesepian karena mereka tidak bisa bertemu teman.

Kemudian 29 persen merasa hubungan pertemanan melemah karena tidak bisa bertemu langsung.

Sisi positif dari isolasi ini, responden merasa benar-benar ingin menjangkau orang-orang yang mereka sayangi.

Sebanyak 53 persen responden di Indonesia merasa pertemanan lebih penting sekarang dan ada 48 persen yang kembali berhubungan dengan teman yang sudah lama tidak diajak berbicara.

Secara umum, Friendship Report global ini menghasilkan kesimpulan orang masih perlu belajar untuk menjaga pertemanan jarak jauh dan kembali terhubung jika kehilangan kontak.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler