Soal Arahan Presiden Jokowi Terkait Ekonomi Digital, John Riady: Sangat Relevan

Selasa, 04 Oktober 2022 – 16:53 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, JAKARTA - John Riady, praktisi ekonomi digital yang merintis Venturra Capital di bawah Lippo Group menilai, arahan presiden terkait usaha rintisan, sudah tepat sasaran.

Menurutnya, arahan yang disampaikan Presiden Jokowi saat BUMN Startup Day Tahun 2022, merupakan visi yang bakal menyelamatkan investasi digital.

BACA JUGA: Anies Baswedan Jadi Capres Nasdem, Nafa Urbach Bingung Kebanjiran DM

“Apa yang diungkapkan Presiden Jokowi merupakan visi yang bakal menyelamatkan investasi digital hingga upaya pengembangan usaha rintisan agar berdampak secara riil. Sebab semakin ke sini, ada fenomena besar terkait bergugurannya usaha teknologi digital. Sebaliknya, digitalisasi ekonomi ke depan masih merupakan keniscayaan,” kata John.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengatakan mayoritas kegagalan usaha rintisan akibat tidak mampu menjawab kebutuhan pasar dan seolah kehabisan napas karena kalah berkompetisi.

BACA JUGA: Hanya Ganjar, Satu-satunya Kader PDIP yang Bisa Mengalahkan Prabowo dan Anies

Hal paling relevan saat ini, jelas presiden, para pelaku usaha rintisan harus bergerak mengikuti kondisi global dan nasional, di mana terjadi krisis pangan, energi, kesehatan, hingga finansial.

“Dengan pernyataan itu, Presiden Jokowi semakin memperjelas dan mempertegas strategi pengembangan ekonomi digital yang bakal ditempuh,” ungkap John.

BACA JUGA: Jokowi Temui Ganjar di Tengah Deklarasi Anies Sebagai Capres NasDem, Langsung Naik Helikopter

Di lain sisi, berkaca dari upaya Lippo Group di sektor ekonomi digital melalui lengan investasi Venturra Capital, John menilai ada banyak kesamaan strategi sebagaimana diharapkan presiden.

Investasi yang digelontorkan Lippo Group selama ini, tegasnya, selalu mengacu kepada prinsip solutif dan inspiratif.

“Artinya, usaha rintisan yang dibekali permodalan oleh Venturra Capital itu harus benar-benar membawa solusi bagi kebutuhan masyarakat. Tidak hanya itu, kami juga menilai sang pendiri usaha rintisan secara obyektif, mereka yang memiliki inspirasi mengatasi problem masyarakat, itulah yang sejalan dengan kami,” sebut John.

Sementara itu, sejak berdiri tujuh tahun lalu Venturra Capital telah berinvestasi di beberapa perusahaan teknologi seperti Ruangguru, OVO, Zilingo, Luno, Shopback, Kaodim, Sociolla, Bride Story, Fabelio, TADA, hingga unicorn Grab.

Praktisi industri kesehatan melalui PT Siloam International Hospital Tbk. (SILO) ini mengatakan, dalam praktiknya, Venturra Capital tidak hanya fokus melakukan pendanaan terhadap startup dalam negeri saja, tetapi juga mancanegara.

Di sisi lain terkait pengembangan ekonomi digital pada sektor kesehatan, John mengungkapkan keresahan Presiden Jokowi adalah lumrah.

Sebab, berkah kemajuan teknologi digital selayaknya bisa meningkatkan taraf kesejahteraan sekaligus kemajuan bagi masyarakat.

Sejauh ini, SILO menjadi pionir layanan digital kesehatan atau telehelath, yang langsung digawangi rumah sakit.

Melalui aplikasi MySiloam memungkinkan pasien SILO untuk membuat janji dengan dokternya, baik itu konsultasi offline atau online melalui aplikasi.

Kehadiran MySiloam ini memberikan dampak cukup besar bagi perluasan layaan kesehatan SILO. Buktinya, terjadi peningkatan signifikan layanan berbasis digital MySiloam.

MySiloam merupakan jembatan antara pasien dengan layanan rumah sakit, sekaligus memenuhi kebutuhan kesehatan jarak jauh yang terhubung dengan 1.000 dokter.(chi/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... SIG Turut Berpartisipasi dalam Penataan Trotoar yang Ramah Lingkungan


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler