jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Joko Widodo menyatakan bahwa ada dua hal penting dalam hubungan Indonesia dengan Australia yang kerap panas. Pertama, kata pria yang akrab disapa Jokowi itu, ada persoalan ketidakpercayaan.
"Ini masalah trust sehingga terjadi dalam beberapa bulan yang lalu masalah penyadapan. Ini hanya masalah trust antar negara," kata Jokowi menanggapi jawaban Prabowo pada debat capres ketiga bertajuk Politik Luar Negeri dan Ketahanan Nasional di Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/6) malam.
BACA JUGA: Marwan: Jokowi Unggul Jauh dari Prabowo
Karena itu Jokowi menyatakan, ke depan diplomasi pemerintah dengan pemerintah, antar pelaku bisnis dengan pelaku bisnis, masyarakat dengan masyarakat harus terus dilakukan dan digalakan. Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu menambahkan, diplomasi budaya dan pendidikan juga perlu digalakan. "Ini akan mengurangi ketegangan itu dan mengurangi konflik-konflik yang ada gesekan-gesekan yang ada antara Indonesia-Australia," ujarnya.
Jokowi menyatakan, hal penting lainnya dalam hubungan Indonesia-Australia adalah masalah kewibaan. Menurutnya, Indonesia dianggap sebagai negara yang lebih lemah.
BACA JUGA: Angkat Persoalan Palestina Jadi Nilai Plus Jokowi
Oleh sebab itu, kata Jokowi, masalah kehormatan dan kewibawaan negara harus menjadi catatan khusus bagi presiden. "Jangan sampai kita ini dilecehkan, jangan sampai kita diremehkan gara-gara kita dianggap lemah dan tidak berwibawa," ucapnya.
Sementara Prabowo Subianto mengaku sejalan dengan pemikiran Jokowi terkait hubungan Australia dan Indonesia yang kerap panas. "Bapak bilang trust, saya bilang mereka curiga sama kita. Kita harus yakinkan mereka bahwa kita bukan ancaman mereka, kita ingin menjadi tetangga yang baik. Jadi sebetulnya dalam hal ini kita sama," kata Prabowo.
BACA JUGA: Puluhan Tabloid Obor Rakyat Dibakar
Prabowo tak memungkiri bahwa perlu membangun rasa saling percaya dalam hubungan antar-negara. Namun ia mengkritisi soal Indonesia yang dianggap lemah.
"Kita dianggap lemah, kita harus cek ke diri kita, jangan-jangan memang kita lemah. Kalau hitung-hitungan main catur dihitung kudanya berapa, pionnya berapa. Kalau negara dihitung kapal selamnya berapa, pesawat terbang kita berapa, yang bisa terbang berapa. Jangan-jangan dua skuadron tapi enggak bisa terbang," ujar Prabowo.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apapun Tema Debatnya, Bocor Jadi Jawabannya
Redaktur : Tim Redaksi