jpnn.com, JAKARTA - Penyanyi Vicky Shu menanggapi kebijakan pemerintah yang melarang masuknya pakaian bekas ke Indonesia.
Dia menilai pakaian bekas yang dikirim ke Indonesia pada dasarnya memang sampah yang dikirim dari luar negeri.
BACA JUGA: Thrifting Dilarang Jokowi, Vicky Shu Berkomentar Begini
Pelantun Mari Bercinta 2 ini menilai industri thrifting memang ada di semua negara sebagai upaya untuk memperpanjang produk.
Namun, yang membedakan antara industri thrifting Indonesia dan luar negeri yakni asal produk yang dijual.
BACA JUGA: Vicky Shu Jadi Penyanyi dan Songwriter
Menurutnya, barang yang dijual dari luar negeri berasal dari penjualan produk masyarakat dalam negeri.
Sementara itu, industri thrifting Indonesia justru menggali sampah pakaian yang sudah tidak laku di luar negeri.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Nassar Dirawat, Aura Kasih Jalani Melukat
"Kalau dilempar ke sini. Artinya, kan mereka menjadi sampah," kata Vicky Shu saat ditemui di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Meski berkomentar demikian, Vicky menilai keberadaan industri pakaian bekas di Indonesia tak terlalu berpengaruh pada bisnis fesyen yang dia miliki.
Perempuan kelahiran 1986 itu menganggap industri thrifting hanya bagian dari tantangan bisnis fesyen.
Vicky mengaku tak masalah dengan berbagai bisnis thrifting di Indonesia. Alih-alih menutup, dia menyarankan pemerintah mengetatkan regulasi.
"Mungkin regulasinya saja yang diperketat," tuturnya. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah