Soal KLB PSSI, Mantan Anggota Komite Etik FIFA Punya Pesan Penting, Simak

Jumat, 28 Oktober 2022 – 20:10 WIB
PSSI didesak untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) imbas Tragedi Kanjuruhan. Foto: PSSI.

jpnn.com - Isu untuk mendorong Kongres Luar Biasa (KLB) di tubuh PSSI menyeruak di tengah masyarakat. Dorongan ini muncul seiring dengan lahirnya rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.

Mantan Anggota Komite Etik FIFA, Dali Tahir  mengajak semua pihak untuk bersikap bijaksana melihat konteks permasalahan.

BACA JUGA: French Open 2022: Duo Inggris Tebar Ancaman seusai Permalukan Fajar/Rian

Menurut sesepuh sepak bola Indonesia berusia 75 tahun itu, selama 40 tahun pengalamannya berkecimpung di kepengurusan sepak bola, aturan serta proses dalam mendorong sebuah KLB harus diperhatikan.

Dia menjelaskan KLB pada dasarnya tidak dilarang untuk dilakukan di tengah jalannya sebuah periode kepengurusan PSSI. Namun, dia menyebut PSSI adalah organisasi yang menjadikan statuta FIFA sebagai pedoman dalam melangkah.

BACA JUGA: 2 Penyebab Fajar/Rian Gugur di 16 Besar French Open 2022

Karena itu, dia mengajak semua pihak turut berpegang kepada pedoman tersebut. Hal ini agar sepak bola Indonesia tidak sampai memalingkan sikap dari aturan FIFA yang jika dilanggar justru mengundang konsekuensi yang merugikan.

"Kami ikuti aturan FIFA. Bila besok harus ada KLB, kalau semua tiba-tiba. Lalu aturan FIFA harus dikemanakan? FIFA ini organisasi profesional, anggotanya 211 negara, bahkan lebih banyak dari PBB yang beranggotkan 195 negara. PSSI berjalan di koridor aturan," kata Dali Tahir.

BACA JUGA: Hasil French Open 2022: Pebulu Tangkis Indonesia Bertumbangan, Sisa Tiga!

"Memang iya, boleh dibahas soal tanggung jawab moral, tetapi saya di sini berkewajiban menyampaikan pasal di statuta FIFA itu menyebutkan, menolak dengan keras segala macam bentuk intervensi pihak ketiga dan pemerintah," kata dia.

Karena itu, Dali tak menampik bahwa salah satu rekomendasi yang ditelurkan TGIPF untuk PSSI berpotensi dianggap sebagai bentuk intervensi pihak ketiga oleh FIFA.

Pasalnya, rekomendasi itu meminta seluruh pengurus PSSI, termasuk anggota Komite Eksekutif (Exco) untuk mengundurkan diri. 

"Tentu ada kecemasan di-banned. Tahun depan ada Piala Dunia U-20. PSSI yang sekarang dipimpin oleh M. Iriawan ini yang membawa Piala Dunia U-20 ke Indonesia."

"Bila kami diskors sudah pasti Piala Dunia U-20 tidak jadi digelar di sini. Apa kita mau arahnya ke sana?," kata pendiri Galatama ini.

Dali menjelaskan kejadian di Stadion Kanjuruhan benar-benar sangat menyayat hati. Dia meminta kepada semua pihak untuk lebih berhati-hati agar korban jiwa tidak lagi ada.

"Kejadian itu berlangsung setelah laga selesai. Pengurus PSSI tentu tidak mungkin turun ke lapangan mengusir-usir supaya tidak tumpah ke lapangan. Di situ kan ada pengamanan," kata dia.(mcr15/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler