Soal Merger BUMN Perikanan, Erick Thohir: Lebih Bagus Bangun Cold Chain

Jumat, 05 Maret 2021 – 20:07 WIB
Menteri BUMN inginkan penggabungan BUMN Perikanan bisa fokus pada cold chain. Ilustrasi: istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan rencana penggabungan (merger) Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan PT Perikanan Nusantara (Perinus) fokus pada pembangunan rantai pasok dingin atau cold chain.

Erick mengatakan, Kementerian BUMN sedang mengkaji penggabungan Perinus dan Perindo, tetapi kedua BUMN perikanan ini tidak lagi memiliki kapal-kapal.

BACA JUGA: Soal Pengangkatan KH Said Aqil Jadi Komut KAI, Kementerian BUMN: Beliau Sudah Berpengalaman

"Kalau Perinus dan Perindo memiliki kapal maka mereka akhirnya mematikan nelayan," ujar Erick dalam Rakernas HIPMI di Jakarta, Jumat (5/3).

Menurut Erick, ke depan Perinus dan Perindo ditujukan untuk bersinergi antara Kementerian BUMN dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

BACA JUGA: Kementerian BUMN Angkat Said Aqil Siroj Sebagai Komisaris Utama PT KAI

"Lebih bagus membangun cold chain," tegas dia.

Cold chain adalah bagian dari rantai pasok (supply chain) yang bertujuan untuk menjaga suhu agar produk tetap terjaga selama proses pengumpulan, pengolahan, dan distribusi komoditas hingga ke tangan konsumen. Cold chain dalam perikanan dapat digunakan untuk mengoptimalkan suhu dan kualitas kesegaran ikan.

Dia menyebutkan, tantangan yang dihadapi dalam membangun cold chain adalah siapa yang akan menjadi penjamin pembelian hasil nelayan atau offtaker.

"Terus terang kami sedang melihat di Perinus dan Perindo, bagaimana kalau membangun infrastruktur cold storage-nya itu mudah, tetapi mencari offtaker-nya (pembeli) yang menjadi tantangan. Memang dalam hal ini offtaker yang menjadi kunci," katanya.

Erick berharap BUMN perikanan mendapatkan pesanan ikan dan produk laut dari beberapa negara lain.

Karena, lanjut Erick, adanya rute penerbanagan Garuda Indonesia dari Manado ke Jepang, kemudian Sumatera Barat ke Republik Rakyat Tiongkok.

"Jadi nelayan pun tidak hanya mencari ikan, namun dia sudah mengetahui secara spesifik ikan-ikan apa yang akan didapatkan," kata dia.

Sebelumnya pemerintah punya rencana besar untuk mendongkrak bisnis maritim pada sektor perikanan lokal melalui merger dua BUMN perikanan yakni Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan PT Perikanan Nusantara (Perinus) yang akan dilakukan pada semester pertama 2021.

Konsep bisnis merger Perindo dan Perinus akan membentuk kekuatan baru di sektor perikanan karena Perindo unggul dalam pengelolaan pelabuhan perikanan dan budi daya, sedangkan Perinus ulung pada bidang perikanan tangkap.

Bisnis pelabuhan Perindo antara lain Pelabuhan Perikanan Jakarta, Pelabuhan Perikanan Belawan, Pekalongan, Pemangkat, Brondong, Prigi, Lampulo Tarakan dengan menyediakan enam unit sarana produksi ruang pendingin (cold storage) berkapasitas 3.200 ton.

Kemudian, empat unit pengelolaan ikan, layanan docking, kapal tangkap dan tampung, pabrik es, hingga fasilitas pengolahan air laut (SWRO). (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler