jpnn.com - JAKARTA - Proses reformasi tata kelola sepak bola dipastikan berjalan setelah Menpora Imam Nahrawi mengaku telah memiliki tiga opsi untuk perbaikan sepak bola nasional. Opsi paling ekstrim, adalah kemungkinan lahirnya federasi baru, menggantikan PSSI.
Imam menjelaskan, bahwa sistem kepengurusan yang baru mutlak diperlukan karena sistem yang ada saat ini dan sudah berjalan turun-temurun, sudah terbukti gagal memberikan prestasi. Malah, beberapa kali Indonesia hendak meraih puncak prestasi, justru harus gagal karena ada oknum yang disebut-sebut terlibat match fixing.
BACA JUGA: Inilah Kesempatan Atlet Non Pelatnas Masuk Timnas
"Ada beberapa opsi yang mungkin kami jalani untuk memperbaiki sistem kepengurusan dan organisasi sepak bola tanah air. Bisa melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, pembentukan tim Normalisasi, atau mungkin bentuk federasi baru," tegas Imam, Rabu (30/9).
Rencananya. opsi mana yang akan dipilih juga akan dipertimbangkan dalam sarasehan sepak bola nasional, dan juga hasil diskusi dengan FIFA. Sebab, ini akan menjadi titik balik sepak bola Indonesia ke depan jika benar terealisasi. Sayang, kinerja Tim Transisi yang menjadi ujung tombak reformasi, juga sedang disorot pasca buruk dan bobroknya pengelolaan mereka saat Piala Kemerdekaan berjalan. (dkk/jpnn)
BACA JUGA: Garcia: Kami Terpuruk setelah Gol Pertama
BACA JUGA: Tampil Buruk, Sedikit Keberuntungan, Roma Tak Layak Menang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Pernah Menang, MU Sudah Bicara Final
Redaktur : Tim Redaksi