Soal Penentuan Tim Degradasi, Liga 1 U-19 Punya Mekanisme Tersendiri

Sabtu, 17 Juni 2017 – 03:00 WIB
Ilustrasi sepak bola. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Pertandingan pembuka kompetisi pembinaan usia muda, Liga 1 U-19 edisi 2017, bakal mempertemukan dua tim Persija Jakarta kontra Sriwijaya FC.

Kompetisi sendiri, dijadwalkan sudah kick off pada 8 Juli mendatang. Ada beberapa mekanisme kompetisi, yang berbeda dengan tim senior, Liga 1 2017.

BACA JUGA: Sriwijaya FC Waswas, Mulai Cari Pemain Belakang

Dari total 18 tim yang nantinya akan dibagi menjadi tiga grup. Untuk grup 1 dan 2 menggunakan sistem home and away, sementara di Grup 3 dengan format home tournament yang akan digelar selama dua.

Nantinya, setiap grup dihuni oleh enam tim. Dan penentuan tim yang lolos ke babak 8 besar, adalah dengan memilih juara dan runner-up grup. Karena dari tiga grup baru didapatkan enam tim, maka akan ditambah dua tim dari mereka yang menghuni peringkat tiga terbaik di grup 1, 2, dan 3.

BACA JUGA: Liga 1 U-19 Bisa Mainkan Lima Pemain dari Tim Senior

Untuk pergantian pemain, Liga 1 senior membolehkan ada lima kali memasukkan pemain karena ada kebijakan wajib menurunkan pemain U-23. Sementara, di Liga 1 U-19 pergantian normal hanya tiga kali setiap laga.

Untuk penentuan juara, menggunakan fase knockout mulai dari babak 8 besar. Hanya, untuk penentuan degradasi, tim-tim yang kehilangan klub seniornya di level Liga 1 2017, harus rela terdegradasi.

BACA JUGA: Persija vs Sriwijaya FC: Duel Seru Menuju Papan Atas

"Walauapun tim itu jadi juara Liga 1 U-19 tapi tim seniornya degradasi, otomatis tim itu juga harus degradasi," tegas Tigor Shalom Boboy, Chief Operation Officer PT Liga Indonesia Baru, operator kompetisi. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Starting XI Persija vs Sriwijaya FC


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler