jpnn.com, JAKARTA - Ketua Forum Akademisi Peduli Sepak Bola Indonesia (FAPSI) Amsori turut mengomentari soal penolakan Israel di Piala Dunia U-20.
Menurut Amsori, para suporter harus memahami bahwa Indonesia hanya sebatas penyelenggara. Dia meminta untuk tidak dikaitkan dengan politik.
BACA JUGA: FAPSI dan PSSI Siap Berkolaborasi Hidupkan Sport Science
"Bagaimana kita jadi tuan rumah yang baik kita tunjukan. Jangan masuk ke arah sana (politik)," kata Amsori dalam diskusi suporter Timnas Indonesia bertajuk “Suara Suporter: Piala Dunia U-20 Harga Mati!” di Jakarta, Jumat (24/3).
Amsori menuturkan Indonesia harus siap dengan berbagai kemungkinan yang ada. Kalau Israel anggota FIFA dan lolos kualifikasi harus diterima.
BACA JUGA: Jelang Pelaksanaan Piala U-20, Dubes Palestina Temui Jokowi di Istana, Bahas Apa?
"Israel ikut serta dalam berbagai cabang olahraga (cabor) di Indonesia, misalnya bulu tangkis," jelasnya.
Dia juga menjelaskan alasan keikutsertaan Israel, dalam cabor sepak bola menjadi sorotan. "Karena sepak bola memiliki massa juga dampak yang sebesar itu," lanjutnya.
BACA JUGA: Asprov Papua Barat Soal Polemik Israel di Piala Dunia U-20: Bedakan Sepak Bola dengan Politik
Sementara itu, Dewan Pengarah PN-SSI Tauhid Indrasjarief yang akarab disapa Bung Ferry mengimbau untuk tidak membatasi kreativitas suporter dalam memberikan dukungan.
Menurut dia, suporter merupakan garis terdepan yang mendukung klub ataupun tim yang bermain. Selama ini suporter begitu ekspresif dalam menunjukkan dukungan mereka.
"Memang ada hal-hal yang menuju anarkis, ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama sebagai suporter untuk membuktikan taat peraturan dan taat hukum. Selebihnya, biarlah menjadi tugas aparat dalam mengamankan," tuturnya. (zil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh