Soal Pj Gubernur DKI, Prof Jimly & Ryaas Rasyid Sebut Bahtiar Figur Ideal

Senin, 03 Oktober 2022 – 14:01 WIB
Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar saat rapat membahas 3 RUU pemekaran Papua di DPR. Bahtiar kandidat Pj Gubernur DKI Jakarta. Foto: dok.Ditjen Polpum Kemendagri

jpnn.com, JAKARTA - Teka-teki seputar siapa yang menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta masih menghangat.

Tiga nama saat ini digadang-gadang menjadi calon kuat, Heru Budi Hartono, Marullah Matalih, serta Bahtiar.

BACA JUGA: Hasil Survei, Pakar Nilai Bahtiar Layak jadi Pj Gubernur DKI

Dua pakar hukum yang juga tokoh nasional, Jimly Asshiddiqie serta Ryaas Rasyid menyebut Bahtiar sosok yang ideal menjadi Pj Gubernur.

Bahtiar saat ini tercatat sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

BACA JUGA: 2 WN China Petinggi Perusahaan Batu Bara Dibantai Pakai Parang

Jilmy mengatakan seorang Pj Gubernur DKI Jakarta memiliki tugas ‘mahapenting’, yang berkaitan dengan kelanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Sehingga butuh sosok yang memang paham dan pengalaman dalam hal legislasi.

Regulasi yang dimaksud Jimly adalah perubahan Undang-undang tentang kedudukan Ibu Kota Negara yang baru, di mana UU Nomor 29 Tahun 2007 tentang Ibu Kota Negara di DKI Jakarta, akan berganti dengan UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN (Ibu Kota Negara).

BACA JUGA: Beredar Video Prajurit TNI Terlibat Tragedi Kanjuruhan, Jenderal Andika Perkasa Marah

“Ini harus dikawal betul oleh sosok yang terbiasa membahas dan mendalami perundang-undangan. Termasuk komunikasi dengan legislatif maupun pemerintah pusat,” ujar Jimly dalam keterangannya kepada awak media.

Dari ketiga nama itu, menurut Jimly, sosok Bahtiar dinilainnya sangat mumpuni.

Bahtiar yang merupakan alumnus Universitas Hasanuddin memiliki segudang pengalaman dalam proses penyusunan undang-undang.

“Jadi, secara kultur, (Bahtiar) sudah memahami alur dan prosesnya seperti apa,” jelas Prof Jimly.

Dari sisi pengalaman Bahtiar pun memiliki pengalaman memimpin provinsi, di mana ketika itu dirinya diamanahi memimpin Pj Gubernur Kepulauan Riau.

“Di samping itu Bahtiar lebih netral. Dia bisa merangkul semua pihak. Dari Istana karena dia orang pemerintah, dari DKI karena dia memang mengurusi pemerintahan umum. Hubungannya dengan Pemda dekat sekali,” beber Jimly, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.

Hal senada diungkapkan Pakar Otonomi Daerah Profesor Ryaas Rasyid.

Ryaas menjabarkan bahwa secara kompetensi, ketiga nama calon Pj Gubernur DKI punya kualitas mumpuni. Ryas lantas mencontohkan sosok Soni Seomarsono yang notabene sukses menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta.

Maka dari itu, dari kacamata pribadinya, dari ketiga nama yang jadi kandidat kuat, Bahtiar mendekati sosok seperti halnya Soni.

“Sama-sama Dirjen. Kemudian Bahtiar ini lebih netral. Dia belum pernah bekerja di DKI. Tidak punya jaringan khusus di DKI. Jejaknya Bahtiar ini sama seperti halnya Pak Soni,” beber Ryaas.

“Pejabat Kemendagri itu paling takut bikin kesalahan. Kita ini betul-betul punya karier, harus dijaga. Nah, Dirjen atau Sekjen ini puncak kariernya PNS. Maka sangat hati-hati, sama seperti halnya Pak Soni. Pak Bahtiar juga pernah menjadi Pj Gubernur Riau. Kalau Pj Gubernur dari Kemendagri ini aman, enggak berani macam-macam,” katanya. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saat Serangan Brutal KKB, Perempuan Ini Terjun ke Tebing, Bersembunyi di Kubangan Lumpur


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler