Soal Politik Dinasti, Anas Minta SBY Beri Contoh

Selasa, 15 Oktober 2013 – 20:19 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum setuju dengan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengkritik praktek politik dinasti.

Pernyataan SBY itu, menurut Anas, menunjukkan SBY membuka ruang untuk meritokrasi politik yakni sistem politik yang memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi atau berkemampuan.

BACA JUGA: Sefti Sewot Ditanya soal Teman Dekat Fathanah

"Jadi kalau Pak SBY misalnya menyindir atau mengkritik dinasti politik itu saya setuju. Artinya SBY itu setuju ada ruang yang terbuka makin lebar untuk meritokrasi," kata Anas di lapangan dekat Rumah Pergerakan, Jakarta, Selasa (15/10).

Anas menuturkan, dinasti politik bertentangan dengan meritokrasi politik. Sebab, dinasti lebih mengutamakan hubungan darah. Sedangkan, meritokrasi politik lebih mengutamakan prestasi.

BACA JUGA: Tiga Orang Ini Dicurigai Bamsoet sebagai Bunda Putri

Menurut mantan anggota Komisi Pemilihan Umum ini, harus disediakan ruang besar untuk meritokrasi politik dalam era demokrasi modern.

"Kalau beliau (SBY) setuju untuk mempromosikan meritokrasi politik kita semua berharap beliau ada di depan memberikan contoh untuk itu. Jadi itu harapan yang wajar," ujar Anas.

BACA JUGA: Anas Mengaku Hanya Kenal Bunda Sri, Bukan Bunda Putri

Sejauh ini, ia menilai SBY belum menerapkan meritokrasi politik. Meski begitu, orang nomor satu di pemerintahan Indonesia itu masih memiliki kesempatan untuk mempromosikan meritokrasi politik.

"Sekarang belum. Tetapi belum terlambat untuk Pak SBY berada di depan untuk mempromosikan meritokrasi politik," kata Anas.

Sebelumnya, praktek politik dinasti dikritisi oleh Presiden SBY. SBY menilai bahwa dinasti politik rentan dengan penyimpangan kekuasaan. Ia mengimbau para kepala daerah untuk mengindahkan norma kepatutan dalam menjalankan jabatannya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi III DPR Tidak Perlu Panggil Timur Pradopo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler