jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum mengambil tindakan terkait praktik prostitusi di Apartemen Kalibata City yang diungkap Polda Metro Jaya, Kamis (29/3). Anies mengaku akan menganalisis kasus itu.
"Saya pelajari dahulu," kata Anies di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Pusat, Jumat (30/3).
BACA JUGA: Pilpres 2019: Jadi Kandidat Cawapres, Ini Kata Anies
Sebelumnya, Polda Metro Jaya membongkar praktik prostitusi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Kamis (29/3). Polisi menangkap tiga tersangka masing-masing berinsial SL (50), IP (27) dan MP (21).
Selain itu, polisi juga mengamankan YP (19). Tugasnya adalah bersih-bersih dan mengantar tamu sesuai perintah muncikari.
BACA JUGA: Ibu Korban Kebakaran Minta Pekerjaan, Ini Kata Anies
Wadirreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary menuturkan, para pelaku biasanya meraup keuntungan Rp 100 ribu - Rp 500 ribu per orang pekerja seks komersial (PSK).
“Untuk short time Rp 350 ribu harga kamarnya dan Rp 500 ribu harga PSK, dengan waktu sewa satu jam. Kalau long time Rp 350 ribu harga kamarnya, dan Rp 2,8 juta untuk harga PSK, dengan waktu sewa sembilan jam," kata dia, Jumat (30/3).
BACA JUGA: Dua Ribu Korban Kebakaran di Kembangan Dijanjikan Bantuan
Ade menambahkan, pengungkapan prostitusi di Kalibata City itu bermula dari informasi masyarakat. Banyak yang merasa resah dengan aktivitas prostitusi di apartemen di dekat Taman Makam Pahlawan Kalibata itu.
Padahal kata dia, kasus serupa sudah pernah terungkap di lokasi yang sama pada Januari 2018 dan pada 2016. Untuk itu polisi terus mendalami dugaan tentang keterlibatan pengelola apartemen dalam praktik ilegal itu.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies: Kakeknya Selamat, dia 60 Persen Tubuhnya Terbakar
Redaktur : Tim Redaksi