Soal Racun Kalajengking, Ucapan Presiden Selalu Berpengaruh

Jumat, 04 Mei 2018 – 23:48 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Biro Pers Istana

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Idil Akbar tidak heran dengan kontroversi yang mengemuka seputar ucapan Presiden Joko Widodo terkait racun kalajengking. Pasalnya, presiden menyebut sesuatu yang baru dengan dibumbui nominal cukup bombastis. Pernyataan tersebut membuat rasa penasaran masyarakat.

“Selain itu, harus diingat juga bahwa setiap perkataan presiden sebagai kepala negara itu akan selalu punya pengaruh," ujar Idil kepada JPNN, Jumat (4/5).

BACA JUGA: Mana Lebih Ampuh, Racun Kalajengking atau Indonesia Bubar?

Menurut Idil, di sinilah pentingnya presiden mempunyai sejumlah bawahan. Paling tidak untuk benar-benar mengecek kebenaran sebuah informasi yang ingin disampaikan kepala negara.

"Kalau informasi yang disampaikan presiden itu benar, saya kira tidak cukup berhenti di situ saja. Harus ada lanjutannya. Nah ini saya kira perlu didiskusikan. Tapi kalau tidak benar, maka artinya ke depan harus berhati-hati dalam menyampaikan sebuah pesan," ucapnya.

BACA JUGA: Bang Charles Yakini Publik Merasa Makin Aman di Era Jokowi

Pengajar di Universitas Padjadjaran Bandung ini menduga pernyataan presiden soal racun kalajengking hanya sebagai contoh, bahwa terdapat sangat banyak komoditas yang bisa dikembangkan dimana selama ini belum terpikirkan. Hanya saja penyampaian itu bertepatan dengan tahun politik, sehingga menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat.

“Informasi itu memang agak sumir, butuh cross check dan konfirmasi lebih mendalam. Tapi kan semua juga sudah tahu, salah ucap atau salah sikap di tahun politik bisa memicu kecenderungan dipolitisasi. Hal yang benar saja punya kecenderungan dipolitisasi," katanya.

BACA JUGA: PDIP Bela Jokowi soal Bisnis Kalajengking

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo membahas harga komoditas yang punya nilai tinggi pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (30/4) kemarin. Sebagai salah satu contoh, mantan Wali Kota Surakarta itu menyebut mendapat informasi salah satu komoditas yang bernilai tinggi adalah racun kalajengking.

Ia menyebut harga per liter racun kalajengking dapat mencapai USD 10,5 juta atau berkisar Rp 145 miliar. Ucapan itu berkembang menjadi kontroversi di media sosial.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Rekaman Bu Rini, Jokowi Harus Lakukan Ini


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler