Soal Tudingan Politik Dinasti Terhadap Gibran, Hasto: Itu Tak Mendasar

Jumat, 24 Juli 2020 – 21:52 WIB
Gibran Rakabuming Raka. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai, tudingan politik dinasti yang disuarakan kelompok tertentu terhadap Gibran Rakabuming Raka tak mendasar.

Menurutnya, masyarakatlah yang akan menentukan keterpilihan sosok berdasarkan kinerja, pengalaman, dan kepemimpinannya.

BACA JUGA: Pamit dari Diskusi PDIP, Gibran Jalani Swab Test

Hal itu disampaikan Hasto dalam diskusi virtual bertema Calon Kepala Daerah Muda Bicara Politik Dedikasi, Motivasi, Hingga Respons Politik Dinasti yang digelar DPP PDIP, Jumat (24/7).

Hadir juga Gibran sebagai narasumber bwrsama Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan.

BACA JUGA: Warga Desa Pilang Dibuat Geger, Iwan: Ini Kersane Gusti Allah

Selain itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sebagai penanggap. 

Menurut Hasto, dalam era demokrasi di mana pelaksanaan Pemilu adalah secara langsung, proses pendidikan politik rakyat berjalan cepat.

BACA JUGA: Bagi yang Sering Protes soal Dinasti Politik, Baca ini Jawaban dari Gibran Rakabuming

Dampaknya, proses demokrasi meningkatkan rasionalitas publik.

"Masyarakat pada akhirnya melihat rasional. Yang dilihat adalah aspek kepemimpinan, aspek kinerja, aspek terhadap berbagai program yang ditawarkan oleh calon pemimpin, itu yang tetap menjadi dominan, dan menjadi referensi dari masyarakat untuk memilih," kata Hasto. 

Oleh karena itu, Hasto menganggap tudingan dinasti politik itu hanya menjadi bagian dari dialektika politik, yang menyempurnakan seluruh rasionalitas publik.

Selain itu, politikus asal Yogyakarta itu meyakini kaderisasi politik memang dimulai dari keluarga. Dan pendidikan itu bukan menjadi fenomena tunggal.

"Bagi PDI Perjuangan itu terjadi di banyak partai. Hampir di seluruh partai politik. Yang penting di dalam proses menyiapkan seseorang menjadi pemimpin itulah yang dilakukan PDI Perjuangan," kata Hasto. 

Hasto juga menekankan pihaknya mewajibkan setiap calon kepala daerah (cakada), dan wakil kepala daerah untuk mengikuti Sekolah Partai.

Di sana, setiap cakada akan diberikan materi tentang pengelolaan anggaran yang prowong cilik, geopolitik, dan ideologi Pancasila.

Hal itu demi menjawab tudingan, bahwa sosok seperti Gibran tak memiliki pengalaman di pemerintahan.

"Karena di situlah kualitas pemimpin itu kami kedepankan melalui sekolah partai," tegas Hasto. (tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler