SUMALATA - Pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP/MTs di lingkungan pendidikan Gorontalo Utara, secara umum relatif aman. Dari sedikitnya 1588 peserta UN, memang terdapat sedikitnya 25 peserta yang dinyatakan tidak ikut dengan alasan yang tidak jelas.
Hanya saja, ada yang satu yang menarik yakni pelaksanaan UN di kecamatan Sumalata. Di mana, lembar soal UN yang disimpan dan diamankan di Maopolsek setempat, nyaris terbakar menyusul kebakaran yang terjadi di Mapolsek.
Beruntung, kejadian yang berlangsung Senin dini hari sekitar pukul 02:00 itu langsung secepatnya diamankan pihak Polsek. Lembar soal yang tadinya disimpan di salah satu ruang Mapolsek, langsung dievakuasi ke salah satu sekolah terdekat desa Bulontio, Kecamatan Sumalata, tak jauh dari Polsek.
Kapolsek Sumalata Firman Ishak yang dikonfirmasi Gorontalo Post mengungkapkan hal itu, di Kantor Mapolsek Sumalata, Senin (23/4). Menurut Firman, sesaat setelah kebakaran mulai melalap sebagian gedung Kantor Mapolsek, petugasnya langsung melakukan pengamanan dan mengevakuasi dokumen lembar bahan ujian tersebut.
"Pintu gembok langsung dibongkar anggota kita, dan membawanya ke sekolah terdekat untuk diselamatkan. Alhamdulillah, semua berjalan aman sampai pelaksanaan UN dilakukan pagi harinya," kata Firman.
Ditempat terpisah, Kepala Seksi Kurikulum Dinas Dikpora Saiful mengungkapkan, tak kurang sebanyak 1588 siswa dinyatakan berhak ikut ujian tahun ini. Hanya saja, tak semua bisa mengikutinya. "Terdapat ada 25 peserta yang dinyatakan tak ikut dari total yang berhak ikut sebanyak 1588," kata Saiful.
Sayang, Saipul belum bisa menjelaskan detail alas an 25 siswa itu tak ikut UN. Ia hanya menyampaikan, 1563 sisa siswa yang ikut UN itu tersebar di 51 sekolah se Gorut. "Mereka berada di 18 titik ujian dengan menggunakan 105 bilik. Mereka ini diawasi 210 pengawas,"tandas Saiful.(dix)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kualitas Memble, TP Guru Bisa Distop
Redaktur : Tim Redaksi