jpnn.com, PEKANBARU - Video viral korban begal sadis beredar di kalangan masyarakat Riau, yang disebut terjadi di Kota Pekanbaru, ternyata hoaks.
Video berdurasi 18 detik itu, menunjukkan dua orang remaja berdarah-darah di bahu dan punggung akibat disabet begal pakai senjata tajam.
BACA JUGA: Dua Begal di Bekasi Tewas Diamuk Massa
Pada video itu ditulis caption bahwa kejadiannya di Jalan Parit Indah Kota Pekanbaru.
Hal tersebut sontak membuat masyarakat menjadi resah dan takut menjadi korban sepeti yang ditayangkan dalam video.
BACA JUGA: Polisi Tembak Begal Motor di Jombang, Satu Pelaku Masih Diburu
Menindaklanjuti dugaan aksi begal itu, aparat kepolisian langsung bereaksi dan melakukan penyelidikan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Asep Darmawan menegaskan bahwa informasi tersebut hoaks.
BACA JUGA: Begal Taksi di Banjarnegara Disikat Polisi, Rasain!
Dari penyelidikan dan olah tempat kejadian didapat fakta bahwa kejadiannya bukan di Pekanbaru.
Video beredar ternyata kejadiannya di Kelurahan Warujayeng Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk.
"Itu tidak benar terjadi di Pekanbaru. Sudah dilaporkan di Polsek Warujayeng pada 6 Januari 2023. Korbannya Ulum Fauzi (16) dan Muhammad Afandi NI (15). Saat ini kejadian sudah ditangani oleh Polsek Warujayeng Polres Nganjuk," kata Kombes Asep Sabtu (14/1).
Karena telah membuat masyarakat resah dengan video hoax itu, Polda Riau ini tengah menyelidiki dan mencari siapa yang menyebarkan informasi yang menarasikan bahwa kejadian di Nganjuk tersebut terjadi di Pekanbaru.
“Kami cari siapa yang menyebarkan pertama kali informasi yang keliru tersebut," tegasnya.
Di Pekanbaru sendiri Ditreskrimum Polda Riau telah menindak tegas aksi kelompok begal.
Selain itu, kepolisian juga rutin menggelar patroli malam hari di lokasi yang rawan terjadi kriminalitas dan konvoi geng motor.
"Di Pekanbaru aksi geng motor sudah diantisipasi, akhir Desember lalu kami tangkap dua orang pelaku penganiayaan yang diduga dari geng motor, dengan lokasi kejadiannya di depan Hotel Grand Tjokro. Pelaku sudah ditangkap," ucapnya.
Mantan Kapolres Kampar itu berpesan agar masyarakat tidak menyebarkan informasi yang tidak benar, apalagi berpotensi menimbulkan keresahan dan ketakutan.
Ia juga berharap masyarakat bijak menggunakan smartphone dalam bermedia sosial. Selalu waspada di jalanan dengan tidak menggunakan perhiasan yang mencolok terutama di jalan sepi dan malam hari.
"Jangan memakai perhiasan yang bisa memancing pelaku kejahatan melancarkan aksinya. Bila tidak ada keperluan yang sangat penting, jangan ke luar rumah di malam hari, melewati jalanan sepi apalagi sendiri. Kami akan terus melakukan patroli," pungkasnya. (mcr36/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Rizki Ganda Marito