jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani mengatakan pemerintah sebaiknya tidak lambat bertindak dalam mengantisipasi wabah virus corona yang terjadi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.
“Saya kira pemerintah jangan lambat bertindak,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/1).
BACA JUGA: Virus Corona Mewabah, MUI Keluarkan 4 Imbauan
Ia mengatakan pemerintah juga harus jujur mengakui bahwa virus ini sudah menjalar ke banyak negara. "China (Tiongkok) sendiri sudah kewalahan," tegasnya.
Sebab, lanjut Muzani, corona itu bukan lagi hanya berada di Kota Wuhan, yang menjadi asal mula virus tersebut. "Sudah menjalar ke provinsi-provinsi lain, satu negara sudah hampir terjangkit," ungkap Muzani. "Yang namanya Beijing dan Shanghai juga sudah terkena."
BACA JUGA: Virus Corona Menggila, Jepang Berhasil Evakuasi 206 Warganya dari Tiongkok
Sekretaris jenderal (sekjen) Partai Gerindra itu mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia harus superwaspada terhadap persoalan corona. "Karena mobilitas masyarakat yang berasal dari RRT itu sangat besar, baik melalui turis maupun perdagangan," ungkap Muzani.
Jadi, ia menegaskan Pemerintah Indonesia harus superhati-hati termasuk mengantisipasi dampak ekonomi. Sebab, lanjut Muzani, produksi Tiongkok pasti akan turun dalam sekian minggu atau bulan ke depan. "Berarti akan memengaruhi pada perekonomian dunia, mungkin Indonesia," kata anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu.
BACA JUGA: MPR RI Minta Pemerintah Serius Mengembangkan Koperasi di Indonesia
Ia mengingatkan pemerintah juga tidak perlu menutup-nutupi persoalan virus corona itu. Dia menegaskan, kalau dianggap perlu maka dilakukan travel warning untuk WNI ke Tiongkok.
"Travel warning kemarin saya mengatakan di Wuhan, sekarang sudah tidak lagi di Wuhan, (tetapi) travel warning ke seluruh negara atau China," imbau Muzani.
Ia menegaskan WNI perlu untuk sangat berhati-hati. Muzani mengimbau kalau untuk urusan yang tidak terlalu penting, lebih baik tak usah dulu pergi ke Tiongkok.
“Kita harus berhati-hati sangat. Kalau sangat-sangat enggak penting-penting amat, kita tidak usah pergi dulu ke sana," ujarnya.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich