SEMARANG - Mengisi kekosongan jabatan Ketua Umum Partai Demokrat yang ditinggalkan Anas Urbaningrum, DPD Jateng mengusulkan mekanisme Kongres Luar Biasa (KLB) KLB daripada pengisian kursi oleh Plt (pelaksana tugas).
Kedua cara itu memang sama-sama bisa dilakukan dan sesuai dengan aturan partai.
"Ya kalau bagi kami, lebih baik digelar KLB saja. Agar lebih demokratis dan bisa menyelesaikan kepemimpinan di Partai Demokrat secara tuntas. Selain itu, legitimasi KLB juga lebih kuat," terang Dani Sriyanto, Sekretaris DPD PD Jateng, kemarin.
Ditanya figur yang pantas, kata Dani, setidaknya ada tiga orang yang dianggap layak dan ketiganya adalah berasal dari kader internal Demokrat.
"Tiga nama itu adalah Marzuki Alie (Ketua DPR), Syarief Hasan (Menteri Koperasi) dan Amir Syamsuddin (Menteri Hukum dan HAM RI)," ucap Dani.
Saat ditanya soal kandidat ketua umum Partai Demokrat dari figure luar partai yang bukan kader Partai Demokrat, Dani tak menjawab secara tegas.
Saat ini, kata dia, Partai Demokrat perlu dipimpin figur ketua umum yang mengerti spirit awal ketika Partai Demokrat didirikan.
"Dan tak kalah penting, figur ketua umum juga memiliki jiwa besar untuk mewakafkan waktunya untuk konsentrasi dalam pembenahan Partai Demokrat," pungkasnnya. (saf)
Kedua cara itu memang sama-sama bisa dilakukan dan sesuai dengan aturan partai.
"Ya kalau bagi kami, lebih baik digelar KLB saja. Agar lebih demokratis dan bisa menyelesaikan kepemimpinan di Partai Demokrat secara tuntas. Selain itu, legitimasi KLB juga lebih kuat," terang Dani Sriyanto, Sekretaris DPD PD Jateng, kemarin.
Ditanya figur yang pantas, kata Dani, setidaknya ada tiga orang yang dianggap layak dan ketiganya adalah berasal dari kader internal Demokrat.
"Tiga nama itu adalah Marzuki Alie (Ketua DPR), Syarief Hasan (Menteri Koperasi) dan Amir Syamsuddin (Menteri Hukum dan HAM RI)," ucap Dani.
Saat ditanya soal kandidat ketua umum Partai Demokrat dari figure luar partai yang bukan kader Partai Demokrat, Dani tak menjawab secara tegas.
Saat ini, kata dia, Partai Demokrat perlu dipimpin figur ketua umum yang mengerti spirit awal ketika Partai Demokrat didirikan.
"Dan tak kalah penting, figur ketua umum juga memiliki jiwa besar untuk mewakafkan waktunya untuk konsentrasi dalam pembenahan Partai Demokrat," pungkasnnya. (saf)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tutup Celah Loyalis Anas Bermain di KLB
Redaktur : Tim Redaksi